Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Simak penjelasan Buya Yahya terkait hukum mengucapkan selamat tahun baru Islam.
Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya boleh atau tidak mengucapkan selamat tahun baru Islam.
Pada mengucapkan ucapan selamat adalah ucapan yang mengandung doa. Tidak ada masalah selama tidak bertentangan dengan aqidah Islam.
Baca Juga: Jangan Namun Tidak Tahu Artinya, Mulailah Penjelasan Buya Yahya
“Boleh boleh saja mengucapkan selamat tahun baru Islam, tidak ada masalah, kan sama seperti selamat pagi,” kata Buya Yahya sebagaimana dikutip dari kanal Al-Bahjah TV pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada syariat Nabi SAW yang mengajarkan mengucapkan selamat itu adalah haram atau bid'ah.
Buya Yahya juga memberi percontohan yang lain. Mengucapkan selamat bisa seperti selamat untuk saudara yang baru menikah.
Mengucapkan pada pasangan yang baru menikah berarti sama saja mendoakan mereka melalui kata selamat.
Baca Juga: Benarkan Semua Manusia Merasakan Neraka Sebelum ke Surga? Ini Kata Buya Yahya
Makna serupa juga ada pada pengucapan selamat tahun baru Islam. Apalagi jika menambahkan doa setelahnya.
“Tahun baru Islam, semoga Allah mengampuni seluruh dosa kita dan mengangkat derajat kita, seperti itu juga lebih baik,” kata Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, mengucapkan selamat tahun baru Islam juga bisa sebagai pengingat bentuk.
“mengucapkan selamat juga bisa mengingatkan bahwa kita sudah diberi umur oleh Allah hingga menginjak tahun ini,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa mengucapkan selamat yang tidak diizinkan adalah untuk hal yang bertentangan dengan ajaran Nabi.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Hikmah Pergantian Tahun Hijriyah: Manfaatkan 5 Hal Ini
“Misalnya ada orang berzina, maka ya jangan sampai Anda mengucpakan selamat berzina ya, itu tentu sangat tidak boleh,” Kata Buya Yahya.
penjelasan Berdasarkan Buya Yahya, dapat dikatakan bahwa mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam diperbolehkan adalah bentuk doa dan pengingat.
Menucapkan selamat yang tidak diperbolehkan adalah untuk sesuatu yang bertentangan dengan aqidah dan ajaran Nabi Muhammad SAW.***
