Tak Sekali, BMKG Sebut Gempa Majene Sulbar Terjadi Berulang Sejak Tahun 1969

15 Januari 2021, 16:45 WIB
Gempa bumi yang terjadi di Majene terjadi berulang hingga 28 dari 14 Januari hingga 15 Januari menurut monitoring BMKG.* /ANTARA FOTO/AKBAR TADO/

RINGTIMES BANYUWANGI – Indonesia kembali berduka, setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air hari ini gempa terjadi di Majene Sulawesi Barat, 15 Januari 2021 yang terjadi berulang kali.

Sejak awal tahun 2021 sudah banyak terjadi bencana dan tragedi memilukan yang memakan banyak korban jiwa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa yang mengguncang Majene, Provinsi Sulawesi Barat merupakan gempa yang terjadi beruang kali.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

Baca Juga: 3 Orang Meninggal Dunia, 2000 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bumi di Majene

Hal tersebut diungkap oleh BMKG berdasarkan sejarah gempa yang terjadi di lokasi tersebut.

BMKG sebut jika titik lokasi terjadinya gempa terjadi berulang sejak tanggal 14 Januari hingga 15 Januari 2021.

Daryono, Koordinator Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, “Sesar Naik Mamuju yang diduga sebagai sumber gempa Majene ini sangat aktif. Dari sebaran gempa utama dan susulan yang terjadi sejak 14-15 Januari, ada tiga yang bisa kita kenali sumbernya dan memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu,” melalui sambungan virtual dalam konferensi pers dari Jakarta pada Jumat.

Bukan sekali ini saja, lokasi titik gempa ini merupakan kasus yang kesekian kali. Peristiwa alam ini merupakan perulangan gempa yang pernah terjadi pada tahun 1969 seperti yang dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari antaranews.com pada 15 Januari 2021.

Hal ini dijelaskan karena titik lokasi gempa pada tahun 1969 dan pada kali ini adalah sumber yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust).

Selain itu, pusat gempa ini juga menunjukkan data terjadi pusat gempa yang mengakibatkan tsunami dan merusak alam Majene.

Pada 11 April 1967 dengan kekuatan 6,3 di Polewali Mandar terjadi gempa cukup dahysat yang menimbulkan tsunami dan memakan korban jiwa sebanyak 13 orang.

Dilanjutkan pada 23 Februari 1969 terjadi pula gempa bumi yang menyebabkan tsunami dengan meagnitudo 6,9 yang mengguncang Majene.

Gempa dahsyat tersebut merenggut 64 nyawa manusia, 97 orang luka-luka dan lebih dari 1000 rumah rusak parah yang terjadi di empat desa.

Tak berhenti, gempa bumi di Majene terus berlanjut hingga pada 8 Januari 1984 berkekuatan 6,7. Meskipun tidak memakan korban jiwa, peristiwa itu membuat banyak rumah rusak parah dan mengharuskan banyak orang mengungsi karena tidak memiliki tempat tinggal.

Baca Juga: KBRI Turki Pastikan Tak Ada Laporan WNI Jadi Korban Gempa Magnitudo 7 di Turki

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, Gempa Bumi Berkekuatan 7,9 SR Guncang Fort Tejon California

Dan pada hari ini, gempa Majene kembali mengguncang denagn kekuatan 6,2 SR pada Jumat, 15 Januari 2021 sekitar pukul 01.28 WIB dini hari.

Sebelumnya, pada Kamis, 14 Januari sejak pukul 13.35 hingga Jumat pukul 16.00 WIB, BMKG berhasil mengindentifikasi bahwa gempa telah terjadi sebanyak 28 kali di Majene.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler