Vaksinolog Universitas Melbourne Menilai Vaksinasi Indonesia Salah Langkah, Ini Penyebabnya

- 13 Januari 2021, 21:54 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.

RINGTIMES BANYUWANGI – Vaksin di Indonesia telah resmi mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah dinyatakan suci serta halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), maka pada hari ini Rabu, 13 Januari 2021 vaksin mulai diberikan kepada masyarakat.

Yang menjadi salah satu orang yang disuntik vaksin Sinovac adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini pada pukul 9.42 WIB.

Untuk esok hari Kamis, 14 Januari 2021, rencananya vaksin Sinovac ini akan disuntikkan kepada kepala daerah dan tenaga kesehatan yang memenuhi syarat setelah Jokowi dan juga para tokoh.

Baca Juga: Sebabkan Stroke hingga Kerusakan Jantung, Kebiasaan ini Perlu Ditinggalkan

Pemerintah memprioritaskan pemberian suntik vaksin kepada presiden, para tokoh, serta pejabat ini guna memastikan keamanannya sebelum dilakukan vaksinasi massal kepada masyarakat Indonesia yang diketahui banyak yang meragukannya.

Pemerintah juga menargetkan vaksinasi fase pertama untuk petugas kesehatan, pekerja dari layanan publik seperti polisi, tentara, guru, dan birokrat.

Indonesia sendiri menargetkan usia produktif pada 18 hingga 59 tahun.

Baca Juga: 4 Zodiak Wanita Paling Diincar Pria, Gemini Jadi Primadona

Namun, berbeda pandangan dengan Profesor Vaksinologi London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne, Kim Mulholland.

Ia mengkritik langkah pemerintah Indonesia yang tidak memprioritaskan lansia sebagai penerima vaksin Covid-19

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x