Banjir Semarang Tak Seramai Jakarta, Sudjiwo Tejo: Medsos Kok Sepi?

7 Februari 2021, 10:08 WIB
Ilustrasi Banjir Semarang Tak Seramai Jakarta, Sudjiwo Tejo: Medsos Kok Sepi? /PIXABAY/jsptoa/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kota Semarang diterjang banjir, tapi kenapa media sosial tidak seramai saat banjir di Jakarta? Gubernurnya pun tidak dikatakan tak bisa kerja.

Memang banyak yang heran dengan keganjilan ini. Ketika banjir melanda Semarang sejak Jumat 5 Februari 2021.

“Kok tidak seramai saat Jakarta mengalami banjir,” kata Sudjiwo Tejo. Budayawan tersebut juga merasa heran dengan kejadian ini.

Dia pun bertanya pada akun Twitter pribadinya, “Semarang dikepung banjir, ya?”

Baca Juga: Gratis Ongkir Rp0 & ShopeePay Deals Rp1 Menanti di Promo Bulanan Shopee SMS!

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube inPrime Channel, Minggu 7 Februari 2021, Sudjiwo Tejo menyebut hal itu karena ada pesan WhatsApp dari temannya. Dia menceritakan kondisi banjir di Semarang, serta mengungkapkan alasan ketidaktahuannya.

Dia juga merasakan media sosial sepi dengan hal itu. Biasannya kalau ada bencana banjir, media sosial penuh dengan akun-akun berangka, yang ramai memberi info dan memakin-maki gubernurnya.

“Semarang dikepung banjir, ya? Itu menurut WA dari teman barusan. Apa itu betul? Soalnya medsos sepi .. biasanya kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun2 ber-angka yang ramai infoin banjir plus maki-maki gubernurnya. Apa WA temenku hoaks? Pls let me know,” tulis Sudjiwo Tejo dalam akun Twitternya.

Baca Juga: Komisaris BUMN Ungkap Kondisi Jakarta Era Anies Baswedan: Hidup Tak Seindah Genteng Warna-Warni

Meski tidak secara eksplisit yang dimaksud “gubernur yang dimaki-maki saat daerahnya banjir”, nitizen banyak menilai cuitan Sudjiwo Tejo itu mengarah pada Gubernur Anies Baswedan.

Terlebih di media sosial, nama Anies Baswedan sempat trending Twitter terkait banjir di Semarang. Sedangkan, DKI Jakarta tidak banyak diberitakan banjir.

Pemberitaan banjir di Jakarta terlihat sepi saat musim hujan ini, berbeda dengan tahin-tahun sebelumnya. Apakah ini memperlihatkan Anies Baswedan telah berhasil mengatasi masalah akut Jakarta ini?

Baca Juga: Anies Baswedan Beri Saran untuk Ikut Paket C, Susi Pudjiastuti Ditawari Jadi Bintang Iklan

Tentunya tidak sepenuhnya benar. Namun, setidaknya Anies Baswedan telah membuktikan bahwa menjadi pemimpin tidak harus mencitrakan diri dengan blusukan, tetapi dengan karya nyata sesuai dengan ilmu dan pikiran, sehingga dapat dirasakan oleh rakyat Jakarta.

Nyatanya, jika yang ditunggu adalah berita Jakarta banjir, malah yang muncul berita pengakuan dunia terhadap Anies Baswedan.

Banjir Jakarta memang tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Prestasi Jakarta Pun dilirik oleh dunia, hingga Anies Baswedan masuk dalam daftar 21 Heroes 2021, tepatnya di urutan 17 dari 21 pahlawan yang dirilis dari lembaga internasional, Transformative Urban Mobility Initiative atau TUMI.

Baca Juga: PSBB Jawa-Bali Resmi Dihentikan, Jokowi Beri Kebijakan Baru PPKM Skala Mikro Mulai 9 Februari

Anies mendapat prestasi tersebut karena dianggap telah berhasil memunculkan inovasi dalam hal transportasi umum di Jakarta.

TUMI melihat layanan integrasi transportasi dilakukan secara serius oleh pemprov DKI Jakarta, dengan melakukan renovasi stasiun KRL dan terminal bus agar bisa terintegrasi.

Menurut TUMI, hal itu juga mendapat penghargaan dari STA pada tahun 2020. Anies Baswedan juga dinilai berhasil menyediakan 63 km jalur sepeda, serta melakukan integrasi layanan transportasi layanan publik.

Baca Juga: Geger Akibat Festival Santet, Perdunu Beberkan Tujuan Pembentukan Persatuan Dukun Nusantara

Anies Baswedan sendiri menyatakan, “Pahlawan yang sbeenarnya adalah ribuan orang yang bekerja setiap hari untuk mendorong integrasi transportasi Jakarta. Jutaan warga yang ikut menyukseskan dengan memilih berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi publik. Pengakuan ini adalah buat kita semua,” tulis Anies dalam akun Twitternya dengan tagar 21 Heroes 2021.***

Editor: Lilia Sari

Tags

Terkini

Terpopuler