Terkait Izin Vaksin AstraZeneca dari WHO, Penny Kusumastuti Sebut sudah Resmi BPOM

9 Maret 2021, 15:43 WIB
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito beri pernyataan terkait izin vaksin AstraZeneca dari WHO untuk penangan Covid-19 di Indonesia sudah resmi BPOM /Instagram/@jokowi/

RINGTIMES BANYUWANGI – WHO telah mengeluarkan pernyataan terkait izin darurat vaksin AstraZeneca di Indonesia yang sudah secara resmi dikeluarkan oleh BPOM.

Diketahui sebelumnya, vaksin Covid-19 AstraZeneca telah dianggap memenuhi kriteria dan syarat wajib terkait keamanan vaksin menurut WHO.

Berdasarkan hasil evaluasi WHO, vaksin AstraZeneca memiliki manfaat yang lebih banyak daripada risiko yang diberikannya.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Vaksin ini telah masuk dalam daftar WHO, setelah sekelompok ahli merekomendasikan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca/Oxford University masuk dalam daftar penggunaan darurat.

Menurut para ahli, seluruh orang dewasa bisa mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 dengan jarak antardosis sekitar 8-12 pekan.

Pemberian vaksin ini dianggap bisa mengatasi permasalahan tentang keberadaan varian baru Covid-19 yang ditemukan di Afrika Selatan.

Baca Juga: Hadiri KLB Demokrat dengan Diimingi Rp100 Juta, Begini Pengakuan Gerald Piter Thomas

Sehingga, baru-baru ini WHO memberikan EUA atau izin pakai darurat untuk vaksin Covid-19.

Dalam EUA tersebut, WHO memberikan izin untuk vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca bersama SKBio dan Serum Institute of India (SII).

Dengan demikian, menurut EUA dari BPOM, Indonesia secara resmi dapat menggunakan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Diancam Ibunda Felicia Tissue Usai Putus, Kaesang: Waktu itu Aku Dimaki-maki

Diketahui, ada beberapa vaksin untuk Covid-19 di Indonesia yaitu Sinovac, Pfizer, Sinopharm, dan Novavax yang sudah memiliki izin resmi dari BPOM.

Kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberikan pernyataan bahwa pihaknya telah resmi menerbitkan persetujuan izin penggunaan darurat, atau ‘emergency use authorization’ (EUA) terhadap vaksin AstraZeneca untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021, dan kemarin.

Baca Juga: Bupati Lebak Banten akan Santet Moeldoko, Muannas Alaidid: Harus Minta Maaf!

Dalam konferensi pers tersebut, diketahui sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah sampai di Indonesia dan akan segera disebarluaskan untuk mengatasi Covid-19.

“Alhamdulillah kemarin sudah tiba vaksin Covid-19 AstraZeneca, ini tentunya sudah melalui proses bersama dengan BPOM dikaitkan dengan proses mutu keamanan dan khasiat dari vaksin tersebut karena itu menjadi prioritas dari pemerintah,” kata Penny Kusumastuti Lukito.

Penny Kusumastuti Lukito juga menyampaikan bahwa proses masuknya vaksin AstraZeneca di Indonesia sudah disetujui oleh BPOM dengan diterbitkan surat persetujuan pemasukan vaksin secara khusus.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Ibu Rumah Tangga Rp2,4 Juta dari Kemensos, Cek Sekarang!

Berdasarkan evaluasi dan pertimbangan khasiat, keamanan serta mutunya, Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan BPOM telah mengeluarkan EUA untuk vaksin AstraZeneca di Indonesia.

EUA yang dikeluarkan BPOM ini dengan nomor EUA 2158100143A1 pada 22 Februari 2021.

Penny Kusumastuti Lukito juga mengungkapkan bahwa Indonesia adalah Negara yang pertama kali mendapatkan pengiriman vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Viral, Lansia Pelempar Sampah ke Mulut Kuda Nil di Taman Safari Akhirnya Meminta Maaf

Pengiriman ini berdasar pada skema kerja sama global yang diperoleh Indonesia untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya dalam pikiran-rakyat.com dengan judul WHO Buat Pernyataan, Izin Darurat Vaksin AstraZeneca di Indonesia Resmi Dikeluarkan BPOM

Diketahui, vaksin AstraZeneca tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Senin, 8 Maret 2021 petang dan disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga: Soal KLB Demokrat, AHY Sebut Ini Bukan Konflik Internal, Tapi ‘Pencaplokan’   

“Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebanyak 1.113.600 vaksin jadi, dengan total berat 4,1 ton, terdiri dari 11.136 karton vaksin,” ujar Retno Marsudi.

Retno Marsudi menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca tersebut adalah bagian awal dari batch pertama pemberian vaksin untuk penanganan Covid-19 di Indonesia melalui jalur multilateral.

“Yakni dimana melalui batch pertama Indonesia akan memeroleh 11.704.800 vaksin jadi,” kata Retno Marsudi.

Baca Juga: Cek Tanda Penyakit Ginjal Menyerang Anda, Terutama Kulit Gatal-gatal

Sebagaimana diinformasikan, bahwa pengiriman batch pertama untuk vaksin AstraZeneca  dalam penanganan Covid-19 di Indonesia akan dilakukan hingga Mei 2021, dan akan diikuti batch selanjutnya.***(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler