Soal Bom Makassar, BIN Sebut Ajaran Agama Gus Yaqut Jadi Senjata Pembunuh Terorisme

30 Maret 2021, 18:20 WIB
Densus 88 Buru Teroris Anggota JAD terkait Bom Bunuh Diri /dok.foto/Divisi Humas Polri/

RINGTIMES BANYUWANGI – Usai aksi bom bunuh diri di Makassar yang terjadi pada Minggu, 28 Maret 2021 lalu, Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut langsung mengunjungi Gereja Katedral Makassar.

Sebagai Menag RI, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Makassar lalu menjadi tantangan bagi Gus Yaqut saat menyikapi visi misinya yang digaungkan untuk kerukunan antar agama dan juga untuk memberantas paham terorisme dan radikalisme.

Terlebih lagi Gus Yaqut merupakan Menag baru yang menggantikan posisi Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang disambut baik oleh beberapa tokoh senior Badan Intelejen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr A.M. Hendropriyono, S.T., S.H., M.H.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: AS Beri Senjata Pada ISIS, Dina Sulaeman: Amerika Serikat Bermain di Dua Kaki

Baca Juga: Polisi Akhirnya Usut Misteri Hubungan Habib Rizieq Shihab dengan Dua Terduga Teroris

Menurut A.M Hendropriyono, Gus Yaqut merupakan sosok dengan ilmu agama yang kuat. Menanggapi hal itu, A.A Hendropriyono juga menyatakan jika kehadiran Gus Yaqut sebagai Menag bisa menjadi senjata yang digunakan untuk membunuh terorisme dan radikalisme.

Menurutnya, ajaran agama Gus Yaqut bisa menjadi senjata tajam untuk mematikan untuk terorisme dan radikalisme.

Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dalam Mantrasukabumi-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul Senior BIN: Ajaran Agama Gus Yaqut akan Jadi Senjata Mematikan untuk Terorisme dan Radikalisme

Baca Juga: Teror Pemenggalan Kepala Kembali Hantui Prancis, 3 Korban Dibunuh saat Berada di Gereja

Baca Juga: Soal Ledakan Bom Makassar, Ketum Muhammadiyah Curiga ada Upaya Adu Domba

Baca Juga: Bom Makassar Pancing Kepanikan, Ridlwan Habib: Pelaku Targetkan Raykat Tak Percaya Pemerintah

Hal itu dikatakan A.M. Hendropriyono, usai Presiden Jokowi mengganti Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dengan Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa,  22 Desember 2020 lalu.

Menag RI baru, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut pun disambut baik oleh Jenderal TNI (Purn.)  Prof Dr A.M. Hendropriyono, S.T., S.H., M.H.

Sambutannya itu disampaikan Mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono melalui akun Twitter pribadinya pada 23 Desember 2020.

Jenderal TNI (Purn.)  Prof Dr A.M Hendropriyono menyebut bahwa langkah Presiden Jokowi mengangkat Gus Yaqut adalah sangat tepat.

"SELAMAT SANG PEMBERANI @Ansor_Satu Presiden Jokowi mengambil langkah tepat dengan mengangkat figur muda, tegas,dan pemberani untuk menjadi Menteri Agama", cuit Hendropriyono seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com pada Selasa, 30 Maret 2021.

Mantan Kepala BIN itu menjelaskan bahwa Gus Yaqut punya rekam jejak yang baik dan kokoh dalam komitmennya mengawal dan menjaga keutuhan NKRI.

"Gus Yaqut punya rekam jejak yang baik dan kokoh dalam komitmennya mengawal dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sepak terjangnya dalam merawat keberagaman bangsa Indonesia terlihat nyata. Dia tidak segan berhadapan dengan pihak-pihak yg bersikap intoleran," kata Mantan Kepala BIN tersebut.

Ia pun mengungkapkan harapannya pada Kementerian Agama yang dipimpin oleh Gus Yaqut.

"Terbersit harapan, Kementerian Agama ke depan bisa menerangi hari-hari depan kita, juga anak dan cucu kita, dengan semangat untuk merawat kehidupan", cuit A.M. Hendropriyono.

A.M. Hendropriyono pun menjelaskan perihal terorisme dan radikalisme yang akan dimatikan Gus Yaqut.

"Terorisme adalah pohon dan Radikalisme adalah akarnya, maka disinilah kerja ideologis ke depan tersemat di pundak Gus Yaqut sebagai Menteri Agama. Akar dan tanah radikal akan dimatikan oleh Gus Yaqut dengan mengembangkan ajaran agama yang moderat", tulis A.M. Hendropriyono.

Dirinya memberikan masukan agar Kemenag melakukan peninjauan atas SKB 3 Menteri yang dinilai bertentangan dengan UUD 1945.

"Kemenag perlu melakukan tinjau ulang dan deregulasi jk ada sejumlah aturan yang justru tdk sesuai dengan prinsip kebersamaan,seperti SKB 3 Menteri yg praksis bertentangan dengan UUD 1945 tentang kebebasan beragama. Kemenag harus menjadi rumah bagi semua Agama,bukan hanya satu Agama", cuit A.M. Hendropriyono.

Diakhir cuitannya A.M. Hendropriyono mengucapkan selamat kepada Gus Yaqut.

"Alhasil, Congratulations Ananda Yaqut Cholil Qoumas bin Yang Mulia Almaghfurlah Cholil Bisri. Selamat mengemban amanah. Maju terus, negara tidak boleh kalah dengan premanisme!", pungkas A.M. Hendropriyono.***(Sofar Syaoqi H/Mantrasukabumi-Pikiranrakyat.com)

 

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler