BMKG Himbau Siklon Tropis Seroja, Gelombang Tsunami Mirip NTT di Lokasi ini

6 April 2021, 19:31 WIB
ilustarsi: Siklon Tropis Seroja Bergerak Menjauh /pixabay: 12019/

RINGTIMES BANYUWANGI – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan himbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati selama satu pecan ke depan.

BMKG menyatakan jika masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk beberapa hari ke depan minta untuk terus berwaspada dan lebih berhati-hati adanya tsunami karena dampak Siklon Tropis Seroja.

Dalam himbauannnya, Dwikorita mengatakan dampak dari Siklon Tropis Seroja yang akan dirasakan oleh masyarakat selama beberapa hari ke depan yakni berupa hujan lebat, angin kencang, bahkan gelombang tinggi di beberapa wilayah.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Fokus Tangani Bencana di NTT dan NTB, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Rumah Sakit

Baca Juga: BMKG Sebut akan Ada Siklon Seroja di NTT Pukul 1 Dini Hari: Waspadai Badai Petir

BMKG masih dalam kesempatan yang sama juga mengatakan apabila dampak Siklon Tropis Seroja akan membentuk gelombang tinggi mirip dengan tsunami seperti yang terjadi di NTT.

Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya di Galamedia-Pikiranrakyat.com dengan artikel yang berjudul Dampak Siklon Tropis Seroja, BMKG: Waspada Gelombang Mirip Tsunami di NTT

"Yang dikhawatirkan ini mirip tsunami, jadi gelombang tingginya itu masuk ke darat. Meskipun tidak sekuat tsunami, tidak sekuat gelombang tsunami tetapi sama-sama masuk ke darat dan dapat merusak," ujar Dwikorita dikutip Ringtimesbanyuwangi.com melalui kanal YouTube Sekretariatan Presiden pada Selasa, 6 April 2021.

Baca Juga: BMKG Sebut akan Ada Siklon Seroja di NTT Pukul 1 Dini Hari: Waspadai Badai Petir

Baca Juga: Waspada Kekeringan, BMKG Himbau Sejumlah Wilayah Masuki Musim Kemarau Bulan April

Baca Juga: BMKG Sebut Banjir Ancam 15 Provinsi ini Esok Hari, Warga Diminta Waspada

Kepala BMKG, Dwikorta juga mengatakan bahwa gelombang di Samudra Hindia bisa mencapai 6 meter.

Namun, di perairan Nusa Tenggara Timur, Flores, dan Perairan Selatan Sumba berkisar 4-6 meter.

Lanjutnya, Dwikorita juga menyebutkan perbedaan siklon sebelumnya dengan siklon saat ini.

"Bedanya dengan siklon-siklon sebelumnya, siklon ini masuk ke daratan ," tambahnya.

Dalam keterangannya, Dwikorita memberikan data statistik Siklon Tropis yang pernah terjadi dari 2008 hingga 2021.

"Dari 2008 lalu 2010 dan 2014 itu empat tahun sekali. Namun, dari 2017 itu terjadi setiap tahun dan seroja ini yang cukup dahsyat karena masuk ke daratan," ujar Ketua BMKG, Dwikorita.

Dwikorita memberikan prediksi cuaca pada sepekan ke depan akan berangsur membaik namun gelombang di lautan masih berpotensi tinggi.

Serta posisi badai tersebut sudah mulai menjauhi wilayah Nusa Tenggara Timur dan bergerak ke arah barat daya.***(Annisa Nur Fadillah/Galamedia-Pikiranrakyat.com)

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler