Mantan Menkes, Siti Fadilah Supari Ngaku Penyabab Dirinya Usir WHO dari Tanah Air

18 April 2021, 19:46 WIB
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari.* /

RINGTIMES BANYUWANGI – Pernah usir tim peneliti organisasi kesahatan dunia (WHO) dari tanah air, Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengakui penyebab pengusiran yang disebut-sebut menjadi penyebab dirinya direshuflle pada masa Pemerintahan SBY tersebut.

Hdari dalam acara Karni Ilyas Club yang ditayangkan di kanal YouTubnya pada Kamis, 16 April 2021 lalu, Mantan Menkes mengungkapkan alasan dirinya mengusir orang-orang WHO dari tanah air kala itu.

Siti Fadilah Supari dalam acara tersebut beberkan alasannya mengusir peneliti WHO terkait dengan flu burung yang menjadi pandemi di Indonesia pada tahun 2006 silam.

Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Baca Juga: Mantan Menkes Sebut Pandemi Tak Akan ‘Ganas’ Lagi, Tapi Bukan Vaksin yang Menghentikan

Baca Juga: Mantan Menkes Sebut Vaksin Tidak Bisa Menghentikan Pandemi: Obat yang Harus Dikejar

Menurutnya, WHO kala itu akan mendeklarasikan jika flu burung merupakan virus yang bersumber dari Indonesia.

“Saya mengusir pakar-pakar dari WHO, karena WHO pada waktu itu akan mendeklarasikan pandemi yang episentrumnya di Indonesia, di Kabanjahe, Tanah Karo,” katanya, dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Minggu, 18 April 2021.

Berawal dari kasus flu burung yang menyerang delapan orang Indonesia, WHO menilai jika penularan virus tersebut dari manusia ke manusia.

 “Dulu ada 8 orang kena flu burung, 7 mati. Nah oleh epidemiolog dibilang ‘ini menular ini, dari sini ke sini, dari sini ke sini’,” tutur Siti Fadilah Supari.

Sebagaimana pernah Pikiran-Rakyat.com dengan artikel yang berjudul Pernah Usir WHO dari Indonesia, Siti Fadilah Supari: Jangan 'Silau' dengan Ahli-ahli Asing

Baca Juga: Fokus Tangani Bencana di NTT dan NTB, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Rumah Sakit

Merasa jika apa yang disebutkan WHO tidaklah benar, Mantan Menkes tersebut akhirnya mengusir WHO dari tanah air.

 “Nah, menurut saya tujuan WHO itu tidak benar, karena dia menuduh human to human transmission,” ucap Siti Fadilah Supari.

Menurutnya, pakar-pakar WHO tersebut tidak bisa menuduh penyebaran virus hanya secara epidemiologi.

“Menurut saya, Anda tidak bisa menuduh hanya secara epidemiologi, Anda kalau menuduh tuh mana virusnya?,” ujar Siti Fadilah Supari.

Kebetulan pada saat itu, pihaknya memiliki ahli-ahli virologi, yang akhirnya meneliti virus yang ditemukan di Kabanjahe tersebut.

“Nah, kebetulan kita punya tim yang jagoan virolog, mereka meneliti virus yang ada di Kabanjahe, yang dikatakan menular dari manusia ke manusia tersebut,” tutur Siti Fadilah Supari.

Setelah diteliti, ternyata pihaknya menemukan bahwa virus tersebut tidak menular dari manusia ke manusia.

“Ternyata, virus yang dinyatakan oleh WHO itu menular ke manusia ke manusia, ternyata tidak terbukti. Ternyata virusnya itu tidak mempunya reseptor human to human,” kata Siti Fadilah Supari.

Baca Juga: Berikut 2 Kelompok yang Diprioritaskan Dapat Vaksin Covid-19 Menurut Menkes Terawan

Oleh karena itu, dia merasa marah dengan WHO yang menyatakan bahwa terjadi pandemi flu burung di Indonesia.

“Nah makanya saya marah, bayangkan saja kalau saya menerima itu ‘oh iya, oh iya’ dan kita silau dengan ahli-ahli asing itu ya, tahu-tahu takut, pasti terjadilah pandemi pada tahun 2006,” ujar Siti Fadilah Supari.

Dengan perjuangan yang dilakukan pihaknya, dia mengatakan mereka berhasil menghentikan langkah WHO yang akan menetapkan pandemi di Indonesia.

“Di situlah sebetulnya kita itu harus berani dalam berpikir sehat, maksudnya kalau di kita itu ‘kok ganjel ya’ kita harus berani mengeluarkan, jangan nurut terus,” kata Siti Fadilah Supari.

Karena itu, dia mengusir pakar-pakar dari WHO yang ingin mengumumkan status pandemi flu burung di Indonesia.

“Iya, saya usir, karena bukan hanya itu, kalau saya tidak bisa membuktikan, maka Indonesia dinyatakan sebagai sumber pandemik flu burung, akan mengalami kesulitan yang seperti sekarang ini, pada tahun 2006,” tutur Siti Fadilah Supari.

Dia mengungkapkan bahwa dirinya tidak menginginkan Indonesia dinyatakan mengalami pandemi pada saat itu.

“Nah, saya gak mau gitu loh, masa negara saya jadi pandemik. Waktu itu, saya berusahanya setengah mati. Rasanya sedih banget kalau negara saya terkena pandemi. Kita lawan, tapi WHO-nya terus mundur, tidak jadi mempandemikan flu burung di Indonesia,” kata Siti Fadilah Supari.

Selain itu, dia pun mengaku menolak WHO yang menjual vaksin flu burung kepada Indonesia.

“Udah lama saya tolak, saya tidak butuh vaksin,” ucap Siti Fadilah Supari.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

 

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler