Cetak Sejarah Baru di Indonesia, Isdianto Jadi Gubernur Pertama Bukan Hasil Pilkada

28 Juli 2020, 16:45 WIB
ILUSTRASI pilkada. * /Foto Isitimewa PR

RINGTIMES BANYUWANGI - Kali ini pengamat politik Endri Sanopaka menyatakan bahwa Isdianto mencetak sejarah baru di Indonesia.

Akhirnya Isdianto dilantik sebagai Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) definitif pada Senin 27 Juli 2020 dan belum pernah terjadi di Indonesia.

"Jadi pelantikan Isdianto sebagai Gubernur Kepri definitif Senin sore sebagai sejarah baru, yang belum pernah terjadi di Indonesia," ucap Endri di Tanjungpinang, Selasa 28 Juli 2020.

Baca Juga: Pasukan Milisi Hizbullah Lakukan Serangan Mendadak Terhadap Israel

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Belum Pernah Terjadi di Indonesia, Isdianto Jadi Gubernur Pertama Bukan Hasil Pilkada

Bahkan tidak hanya itu, ada hal unik lain setelah dilantiknya Isdianto sebagai Gubernur Kepri definitif. Hal unik itu adalah dalam satu periode (2015-2020) terdapat tiga orang berbeda yang menjabat Gubernur Kepri.

Tiga orang tersebut adalah HM Sani (almarhum), Nurdin Basirun dan Isdianto. Isdianto merupakan adik kandung dari Sani.

"Dalam satu periode pun ada abang dan adik yang memimpin Kepri," ucapnya, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang.

Baca Juga: BLACKPINK Beri Bocoran Tanggal Rilis Album Baru

Isdianto mencetak sejarah baru di Indonesia lantaran menggunakan saluran lain selain Pilkada untuk meraih posisi Gubernur.

Seperti dilaporkan Antara, saluran demokrasi itu memiliki legitimasi, meski nama Isdianto tidak pernah tercatat sebagai calon Gubernur Kepri pada Pilkada.

Sementara mengenai sosok Isdianto di mata masyarakat, Endri menyatakan hingga saat ini masih belum nampak reaksi negatif dari masyarakat. Dia meyakini bahwa publik masih menilai sosok Isdianto.

Baca Juga: LAGU OSING : Lirik Lagu ‘Lir Pedote Banyu’oleh Virgia

Salah satu faktor yang lagi-lagi menguntungkan Isdianto yakni pandemi Covid-19 sehingga fokus publik menyelamatkan diri agar tidak tertular vorus tersebut, dan mungkin memaklumi keterbatasan pemerintah di masa pandemi. Selain itu, bantuan sosial yang langsung diserahkan Isdianto juga secara otomatis meningkatkan popularitas dirinya.

Sejalan dengan persoalan itu, Isdianto memiliki waktu hingga Desember 2021 untuk membuktikan dirinya berkualitas sebagai pemimpin di Kepri. Masyarakat akan menilai kinerjanya.

Kepercayaan publik dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Isdianto akan tampak jelas dari hasil Pilkada 9 Desember 2020, apakah Isdianto yang digadang berpasangan dengan Suryani meraup suara terbanyak atau sebaliknya.

Baca Juga: LAGU DANGDUT : Lirik Lagu ‘Memandangmu’ oleh Ikke Nurjanah

"Ini menarik untuk diteliti, mulai dari proses awalnya hingga berhasil menjabat sebagai Gubernur Kepri," katanya.

Berdasarkan catatan Antara HM Sani, abang kandung dari Isdianto, yang berhasil memenangkan Pilkada 2015 berpasangan dengan Nurdin Basirun.

Sana-Nurdin dilantik 12 Februari 2016 sebagai pemimpin di Kepri. Namun Sani yang sudah dua periode menjabat sebagai Gubernur Kepri meninggal dunia pada 8 April 2016. Tampuk kekuasaan pun beralih ke Nurdin Basirun.

Baca Juga: LAGU OSING : Lirik Lagu ‘Lir Pedote Banyu’oleh Virgia

Kemudian Nurdin menggantikan tahta Sani. Kesempatan ini pun diambil Isdianto untuk menempati posisi sebagai Wakil Gubernur Kepri.

Isdianto yang saat itu menjabat sebagai pejabat Eselon II Pemprov Kepri mendaftarkan dirinya sebagai Wakil Gubernur Kepri setelah mendapat dukungan dari partai pengusung HM Sani-Nurdin Basirun yakni Partai Demokrat, Partai Nasdem, PPP dan PKB.

Namun pergulatan politik yang terjadi mulai pertengahan tahun 2016 hingga awal 2018 tidak membuahkan hasil. Akhirnya Isdianto masuk ke PDIP untuk memuluskan langkahnya sebagai Wakil Gubernur Kepri mendampingi Nurdin Basirun. 27 Maret 2018 Isdianto menggapai cita-citanya sebagai Wakil Gubernur Kepri dari kader PDIP.

Baca Juga: Kiai Hamid Pasuruan, Ulama Besar Pengagum Imam al-Ghazali

Isdianto akhirnya menjabat sebagai Plt Gubernur Kepri setelah Nurdin Basirun ditangkap KPK pada 10 Juli 2019. Kala itu kondisi politik pun berlahan-lahan berubah, hubungan Isdianto dengan pengurus PDIP retak hingga akhirnya ia dikeluarkan dari PDIP menjelang Pilkada Kepri 2020.

10 Juli 2019, Nurdin ditangkap KPK, dan divonis empat tahun penjara oleh hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada 9 April 2020.

Setelah setahun lebih tiga bulan, Isdianto akhirnya dilantik sebagai Gubernur Kepri.***( Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler