KKB Papua Serang Anggota TNI dan Warga Sipil Hingga Tewas Jelang Jokowi Sidang PBB

20 September 2020, 14:40 WIB
KKB Papua berulah lagi /Instagram @puspentni/Facebook The TPNPB News

RINGTIMES BANYUWANGI – Anggota TNI dan seorang warga sipil diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga tewas.

"Selain itu, senjata api organik yang dipegang korban, Sersan Kepala Sahlan, bintara pembina desa di Koramil Persiapan Hipadipa," ujar Komandan Korem 173/PVB, Brigadir Jendral TNI Iwan Setiawan, di Jayapura Kamis (17/9/2020) seperti dilansir dari zonajakarta.com.

Brigadir Jendral TNI Iwan Setiawan mengaku insiden penyerangan dilakukan KKB di dua lokasi berbeda di sekitar Distrik Sugapa.

Baca Juga: Pilih Transaksi Digital Selama Masa PSBB, Simak Cara Top Up ShopeePay

Sementara itu, korban sipil atas nama Badawi (49 th) meninggal setelah terluka akibat diserang di Bilogai, Distrik Sugapa, pada pukul 10.30 WIT usai dirinya yang berprofesi sebagai tukang ojek mengantar penumpang.

Empat jam berselang, tepatnya pukul 14.40 WIT, KKB kembali menyerang Sersan Kepala Sahlan.

Sersan Kepala Sahlan saat itu baru kembali dari Distrik Sugapa usai mengambil logistik di sekitar satu kilometer markas Koramil Persiapan Hipadipa.

Baca Juga: 5 Khasiat Tanaman Keladi Tikus bagi Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Kanker

Berita ini sebelumnya telah terbit di zonajakarta.com dengan judul Cari-cari Perhatian TNI, KKB Papua Diduga Tau Jokowi Akan Hadiri Sidang PBB Secara Virtual, Sengaja?

Senjata serbu organik jenis SS1 yang dibawa Serka Sahlan turut diambil KKB Papua.

Tak berhenti disitu, dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram Pusat Penerangan TNI, pada 19 September 2020, KKB Papua kembali menyerang seorang anggota.

Tepat di hari pemakaman Serka Sahlan, Pratu Dwi Akbar Utomo anggota Yonif 711/RKS Brigif 22/OTA Kodam XIII/Mdk, yang bertugas sebagai Satgas BKO aparat Teritorial Koramil Persiapan Hitadipa di Kab Intan Jaya tewas diserang KKB Papua.

Baca Juga: 7 Manfaat Memelihara Ikan Hias, Salah Satunya Ampuh Menghilangkan Stres

Bukan tanpa sebab, KKB Papua diduga sengaja mencari-cari perhatian TNI karena satu alasan.

"Gerombolan Separatis Teroris Papua Makin Beringas Menjelang Sidang Umum PBB

(Kogabwilhan III). Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya.

Baca Juga: Pelakor dan Lulusan Universitas Ternama di Jakarta, Sosok Tersangka Mutilasi Kalibata City

Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual.

"Gerombolan Separatis Teroris Papua Makin Beringas Menjelang Sidang Umum PBB

(Kogabwilhan III). Aksi teror gerombolan separatis teroris Papua terhadap masyarakat, TNI dan Polri terus berlanjut bahkan makin meningkat eskalasinya.

Baca Juga: Cara Mudah Membasmi Hama Aglonema, Salah Satunya dengan Bola Kapas

Diduga, aksi ini sengaja dilakukan untuk menarik perhatian dunia sekaligus bentuk provokasi kepada aparat keamanan Indonesia menjelang Sidang Umum PBB 22-29 September 2020 mendatang, yang akan dihadiri oleh Presiden Jokowi secara virtual.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa mengatakan bahwa fakta menunjukkan kepada seluruh masyarakat bahwa situasi tidak aman yang terjadi di Papua dan Papua Barat diakibatkan oleh aksi teror dan kriminal gerombolan yang sudah sangat meresahkan masyarakat.

Hari ini pemakaman Serka Sahlan di Pinrang dan Bpk Badawi di Probolinggo.

Baca Juga: Mantan Istri Tersangka Mutilasi Kalibata Ungkap Perselingkuhan Laeli Atik dan Suaminya

Kesedihan keluarga menerima jenazah para korban keganasan gerombolan ini, ternyata masih berlanjut karena hari ini mereka kembali melancarkan aksi terornya kepada prajurit TNI, hingga Pratu Dwi Akbar tewas tertembak.

TNI kembali berduka atas kejadian ini, namun tetap bertekad untuk Bersama-sama dengan Polri menjaga kedamaian di tanah Papua.

Pada hari ini (Sabtu, 19/9) melalui akun medsosnya, salah satu pentolan gerombolan teroris separatis ini secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri.

Baca Juga: Penyebab Aglonema Kurang Subur, Waspadai Kutu Daun dan Tungau Laba-laba

Menurutnya, gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang.

TNI kembali berduka atas kejadian ini, namun tetap bertekad untuk Bersama-sama dengan Polri menjaga kedamaian di tanah Papua.

Pada hari ini (Sabtu, 19/9) melalui akun medsosnya, salah satu pentolan gerombolan teroris separatis ini secara terbuka mengeluarkan pernyataan ancaman, intimidasi dan provokasi kepada seluruh penerbangan di Papua yang mengangkut personel TNI dan Polri.

Baca Juga: Lirik Lagu Dangdut Ratu Barbie oleh Jihan Audy

Menurutnya, gerombolan ini memang selalu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk cari perhatian dunia internasional dan kali ini dilakukan menjelang Sidang Umum PBB minggu mendatang.

Setelah membunuh dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKBPapua memberi kode akan berulah lagi.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari video yang diunggah akun Agian Vrigozzi pada Sabtu (19/9/2020).

Baca Juga: Sering Bela Jokowi, Arief Poyuono Tersingkir dari Kepengurusan DPP Partai Gerindra

Video yang juga disebarkan oleh juru bicara KKB Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sabby Sambom melalui akun Facebook pribadinya berisi rekaman video peringatan kepada semua maskapai yang melintasi Papua.

"Juru bicara Kelompok Kriminal Bersenjata TPNPB OPM,Sabby Sambom, rilis peringatan kepada  seluruh maskapai penerbangan sipil di Propinsi Papua dan Papua Barat pada hari ini Sabtu (19/09/2020) dari persembunyiannya di Papua Nugini.

Peringatan ini kemungkinan adalah karena rasa ketakutan yang semakin besar dari para kelompok pelaku kejahatan tindakan kriminal bersenjata TPNPB atas keberadaan pasukan gabungan TNI Polri di Propinsi Papua dan Papua Barat saat ini.

Baca Juga: Surat An Nasr Ayat 1-3 Beserta Arab, Latin, Terjemahan Bahasa Indonesia, dan Tafsiran Ayatnya

Pasukan gabungan TNI Polri saat ini memang tengah mengoptimalkan kinerjanya di Papua ,ini menyangkut penegakan hukum atas maraknya tindakan kriminal yang dilakukan TPNPB belakangan ini dan untuk persiapan pengamanan pilkada di beberapa kabupaten kota  di Papua serta yang paling utama adalah untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat." tulis akun YouTube Agian Virgozzi dalam keterangan videonya.

Dalam rekaman singkat yang diunggah akun YouTube Agian Virgozzi, Sabby Sambom secara jelas mengeluarkan ultimatum bagi maskapai penerbangan.

Baca Juga: Simak, Fakta atau Mitos Jenis-jenis Susuk yang Banyak Digunakan Part 2

"Pada hari ini, Sabtu 19 September 2020, kami dari Pengendali Manajemen Markas Pusat, Komnas TPNPB OPM, mengeluarkan pernyataan tegas kepada semua penerbangan sipil yang melayani di seluruh tanah papua bahwa kalau para penerbangan sipil mengangkut para militer dan polisi Indonesia dari kota Provinsi ke Kabupaten-kabupaten, maka TPNPB OPM, siap tembak," ujar Sabby Sambom dalam video tersebut.

"Karena itu sebelumnya kami keluarkan peringatan tegas, agar semua penerbangan untuk anda tidak melayani anggota TNI/Polri," lanjutnya.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler