Diduga Sindir Demokrat, Tokoh Papua: Ada Partai Ketumnya Lebih 20 Tahun

- 21 Maret 2021, 12:15 WIB
Tokoh Papua Crist Wamea diduga menyindir Partai Demokrat lewat cuitan Twitter
Tokoh Papua Crist Wamea diduga menyindir Partai Demokrat lewat cuitan Twitter /Instagram AHY/

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sebut AHY Bau Kencur, Yan Harahap: Anda Percaya Mulut Manusia Seperti itu?

Baca Juga: Soal AHY dan KLB Partai Demokrat, Marzuki Alie Sebut Politik Memabukkan

Baca Juga: Sekretaris FPI Akui Bela AHY, Husin Shihab: Bohong Nih! Bukan Karna Dizalimi

Meledaknya kisruh di internal partai bintang mercy hingga terjadinya KLB Demokrat diduga disebabkan berubahnya Partai Demokrat menjadi partai keluarga di bawah komando AHY, sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Demokrat Dituding Jadi Partai Keluarga, Tokoh Papua Sindir: Ada Partai yang Ketua Umumnya Menjabat 20 Tahun".

pasalnya, dalam Kongres Partai Demokrat 2020 lalu secara aklamasi AHY diangkat sebagai Ketua Umum Demokrat menggantikan ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tokoh Papua Christ Wamea ikut bersuara dan menyampaikan pandangannya menyikapi adanya tudingan Partai Demokrat adalah partai keluarga.

Melalui akun Twitter pribadinya yang di unggah, Christ Wamea membandingkan Partai Demokrat dengan salah satu partai yang dipimpin lebih dari 20 tahun.

Tak hanya memimpin puluhan tahun, Tokoh Papua itu turut menyinggung soal posisi anak-anak sang ketua umum yang ikut terlibat penuh dalam keputusan di partai tersebut, berbeda dengan Partai Demokrat.

"Ada partai yang ketumnya (menjabat) lebih 20 tahun. Anak-anaknya juga di pucuk pimpinan partai tersebut dan full dalam pengambilan keputusan. Tapi tetap dibilang partai terbuka bukan partai keluarga," sindir Christ Wamea lewat akun Twitter @PutraWadapi, dikutip Pikiran-Rakyat.com, Sabtu 20 Maret 2021.

"Partai Demokrat udah 20 tahun ada 5 ketum yang berbeda. Semuanya dipilih melalui kongres yang resmi. Kok Partai Demokrat dibilang partai keluarga," sambung tokoh Papua Christ Wamea.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x