Moeldoko menyampaikan saat ini juga sedang terjadi sebuah situasi khusus dalam dunia politik di Indonesia.
“Ada situasi khusus dalam perpolitikan Nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024,” ujar dia.
Menurutnya hal ini dapat menjadi sebuah ancaman bagi cita-cita Indonesia di 2045 nanti.
“Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia emas di tahun 2045 nanti,” tegasnya.
Dirinya menyebutkan, jika keputusannya untuk menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB bukan sekadar untuk menyelamatkan Partai Demokrat saja, tapi juga untuk Bangsa dan Negara.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara," tuturnya.
Lebih lanjut, Moeldoko kemudian menjelaskan soal apakah dirinya memberitahukan hal ini kepada orang lain termasuk Keluarganya dan juga Presiden Jokowi.
"Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki maka saya tidak mau membebani presiden," pungkasnya.***