Kinerja Presiden Jokowi Dinilai Memuaskan, Publik Optimis Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

- 2 April 2021, 09:30 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /BPMI Setpres /

RINGTIMES BANYUWANGI – Memasuki tahun kedua masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sebuah survei dilakukan untuk menilai kepuasan terhadap kinerja pemimpin Indonesia.

Bahkan menurut hasil survei menunjukkan, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencapai 70 persen.

Berkat survei tersebut, membawa nama Presiden Jokowi melambung di bawah kepemimpinannya.

Publik pun percaya Presiden Jokowi dapat membawa Negara Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Penyebab Jantung Rusak, Salah Satunya Tidur Mendengkur

Baca Juga: China Merasa Difitnah, Tak Terima Disebut Tebar Kekerasan Saat Dialog Jepang-Indonesia

Hasil survei dilakukan oleh Polmatrix Indoneisa dengan tingkat kepuasan masyarakat senilai 71,8 persen terhadap kinerja Presiden Jokowi

"Dengan tingkat kepuasan publik lebih dari 70 persen, publik percaya bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju dipimpin Presiden Jokowi,” ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Jumat, 2 April 2021.

Tingkat kepuasan publik itu dapat dilihat dari kurva kasus positif Covid-19 sudah mulai bergerak turun, sementara laju vaksinasi terus meningkat. Seiring dengan itu optimisme publik untuk pemulihan ekonomi tampak kian berkembang.

Baca Juga: 7 Makanan yang Berbahaya Bila Dipanaskan Kembali, Bisa Memicu Terjadinya Kanker

Baca Juga: 10 Makanan Terbaik untuk Otak, Mudah Ditemukan di Indonesia

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Jumat, 2 April 2021, Ada Sedikit Kenaikan

Dalam periode pertama pemerintahan, lanjut Dendik, Jokowi telah meletakkan pondasi bagi gerak laju pembangunan.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com dengan judul Nama Presiden Jokowi Kian Melambung dan Publik Percaya Bahwa Indonesia Bisa Jadi Negara Maju Dipimpinnya

"Gencar-nya pembangunan infrastruktur memberi kemudahan dan kelancaran untuk mobilitas manusia dan barang," katanya.

Selama bertahun-tahun kendala infrastruktur dan kerumitan birokrasi menempatkan Indonesia pada posisi bawah dalam kemudahan berusaha dan berinvestasi.

Kini, kata Dendik, pemerintah juga telah menelurkan UU Cipta Kerja guna memangkas berbagai hambatan tersebut.

Selain itu diluncurkan pula Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) sebagai strategi untuk menarik masuk investasi besar.

"Berbagai jurus yang ada diharapkan bisa menggenjot kemajuan Indonesia usai pandemik Covid-19," tutur-nya.

Namun demikian, masih ada ketidakpuasan dari publik yakni sebesar 24,2 persen dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 4,0 persen.

"Masih ada yang skeptis terhadap pemerintah, ataupun mereka yang belum siap untuk bergerak maju," ucap Dendik.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi.

Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.***(Mohammad Dzikri Mudzakir M/Mantasukabumi.pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Mantrasukabumi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah