RINGTIMES BANYUWANGI – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan terkait upaya kubu Moeldoko yang desak Agus Hartimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk minta maaf.
Desakan pemintaan maaf ini ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dugaan kubu AHY yang melibatkan pemerintah dalam polemik internal Partai Demokrat.
Pasalnya, Moeldoko saat ini masih aktif menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) di istana dibawah naungan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Karena jabatan Moeldoko inilah yang disinyalir kubu AHY menarik Presiden Jokowi ke dalam kudeta Partai Demokrat.
Sebelumnya, Moeldoko bersama kelompoknya melakukan sebuah gerakan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
KLB ini merupakan gerakan untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat atas AHY secara paksa.
Baca Juga: Melawan Terorisme Diserukan Hanya Sesaat, Teddy Gusnaidi: Setelah Itu Melempem Lagi
Dari KLB tersebut, diperoleh hasil keputusan bahwa Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh kubunya.