Pariwisata Bali Ambruk, Hanya Didatangi 500 Turis Asing Perhari

- 3 April 2020, 17:48 WIB
Ilustrasi industri pariwisata.*
Ilustrasi industri pariwisata.* /Pixabay/

Setelah peristiwa bom Bali, kunjungan wisman memang sempat sepi, namun hanya memerlukan waktu singkat untuk pemulihan.

“Saya tidak punya data waktu bom Bali berapa titik terendah tingkat hunian hotel. Tapi menurut teman-teman sekaran lebih sepi dari pada bom Bali," sambung Astawa.

Baca Juga: Mi TV 4 dan Mi Air Purifier 2H, Simak Peluncuran Xiaomi Terbaru

Astawa berharap, dampak Corona pada pariwisata di Bali segera berakhir dalam waktu tiga bulan kedepan atau paling cepat pada bulan Mei mendatang.

" Tapi kalau di Bali belum reda, kalau di dunia belum reda tidak ada turis juga. Harapan kita dunia cepat selesai seperti di China, China selesai, Bali selesai, harapan kita China yang datang ke Bali dulu," ujarnya.

Astawa yakin pandemik ini tidak permanen. Dia percaya akan segera selesai.

Dalam situasi serba sulit ini, Astawa mengingatkan agar masyarakat bersama-sama mencegah penularan agar tidak ada tambahan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Keluar RI Rp 167,9 Triliun Akibat Wabah COVID-19

Dinas Pariwisata Bali berharap pekerja pariwisata di Bali mendapatkan bantuan. Karena sepinya pariwisata tentu berdampak kepada para karyawan dan penurunan daya beli.

"Sekarang jaring pengaman sosial bagi karyawan yang terkena dampak. (Pemerintah Pusat) juga ada informasi akan memberikan stimulus kepada mereka. Kita sudah mengirim beberapa data ke pusat untuk bisa memperoleh bantuan. Jadi teman-teman kita yang kurang beruntung biasanya menerima gaji sekarang hanya 50 persen. Inilah harapan kita, mereka bisa dibantu oleh pemerintah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah