Tak Hanya Ganjar, Anies, Emil dan Khofifah, Ada 2 Nama Menteri yang Kuasai Elektabilitas Capres

- 14 Mei 2020, 19:32 WIB
/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada Pilpres 2024 mendatang, figur sejumlah gubernur akan menguasai elektabilitas calon predisen. Berdasarkan survei, Hal tersebut dilakukan oleh Polmatrix Indonesia.

Hal ini menandai bahwa proses demokrasi dan desentralisasi di Indonesia berjalan dengan sangat baik.

"Pemilu 2024 diprediksi menjadi pertarungan elite baru produk pilkada langsung, di mana figur sejumlah gubernur menguasai elektabilitas calon presiden," kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis 14 Mei 2020.

Baca Juga: Daging Babi di Majalengka Boleh Diperjualbelikan Tapi, Syarat Ini Harus Dipenuhi!

Menurut dia, dengan habisnya masa pemerintahan Presiden Jokowi pada 2024, tersisa Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang masih berpeluang maju kembali.

Prabowo menempati urutan pertama dengan 18,9 persen, sementara Sandiaga berada di urutan keempat 8,6 persen.

Namun, keduanya akan ditantang oleh figur-figur kepala daerah yang pengaruh politiknya terus meningkat, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Kota Denpasar#Menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Sesuai Perwali

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Selain Ganjar, Anies, Emil dan Khofifah, Ada 2 Nama Menteri Jokowi yang Kuasai Elektabilitas Capres

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi kedua sebesar 13,7 persen.

Ganjar bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (12,8 persen), yang sering diunggulkan sebagai capres kuat.

Posisi kelima dan keenam dikuasai oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil (7,9 persen) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (5,6 persen). Di bawahnya terdapat figur Tri Rismaharini (3,0 persen) dan Nurdin Abdullah (1,0 persen).

Baca Juga: Saat Covid-19, Kelompok Muda Diberi Kesempatan Jalankan Perekonomian

Menurut Dendik, fenomena tingginya elektabilitas elite baru berlatar belakang kepala daerah membuktikan berjalannya proses demokrasi dan desentralisasi di Indonesia.

Posisi mereka sebagai pemimpin pemerintahan di daerah membuat tingkat kedekatan dengan masyarakat yang lebih kuat dibandingkan dengan figur-figur elite politik nasional.

"Sebut saja figur Ketua DPR Puan Maharani yang kerap disebut-sebut sebagai penerus kepemimpinan di PDIP hanya meraih elektabilitas 1,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono ketua umum baru Demokrat sebesar 2,7 persen," kata Dendik.

Baca Juga: Geger, Warga Panti Jember Temukan Bayi Sudah Tak Bernyawa

Di antara menteri Jokowi, terdapat nama Erick Thohir (3,6 persen) dan Mahfud MD (1,6 persen).

Menurut dia, peluang Prabowo dan Sandiaga masih terbuka lebar mengingat masih tingginya elektabilitas Gerindra yang berada di bawah PDIP dan makin jauh meninggalkan Golkar.

"PDIP diprediksi kembali unggul pada Pileg 2024, yang berarti berkuasa 3 periode berturut-turut sejak 2014, memecahkan rekor sejak reformasi," jelas Dendik.

Baca Juga: Operasi Matanya Gagal, Wanita Ini Terpaksa Tidur Pakai Selotip

Selain itu elektabilitas PDIP yang meroket hingga 33,3 persen menjadikannya sebagai partai politik yang kuat di Indonesia. Gerindra menyusul sebesar 13,7 persen dan Golkar 9,2 persen.

Partai-partai berbasis keislaman didominasi oleh PKB (6,2 persen) dan PKS (5,4 persen), sedangkan PAN merosot tinggal 2,2 persen.

Perpecahan yang membayangi PAN ditandai dengan rencana Amien Rais mendirikan partai baru ditengarai berpengaruh terhadap elektabilitas PAN. Sedangkan PPP (1,5 persen) makin terancam hilang dari percaturan politik.(penulis: Firda Marta Rositasari)

Baca Juga: Benarkah Smartphone Bisa Bakar Kain Wol? Berikut Penjelasannya

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah