Mengenal Lima Ventilator Anak Negeri Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19

- 21 Juni 2020, 17:48 WIB
ILUSTRASI VENTILATOR.* /Daily mail/
ILUSTRASI VENTILATOR.* /Daily mail/ /

RINGTIMES BANYUWANGI – Lima jenis Ventilator buatan dalam negeri untuk menangani pandemik Coronavirus Disease (Covid-19) telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI setelah sebelumnya lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK).

Setelah izin edar keluar, kelima ventilator tersebut akan memasuki masa produksi masal. Bahkan beberapa diantaranya sudah digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk pasien terkonfirmasi COvid-19.

“Bayangkan, riset dan inovasi yang biasanya di proposal dilakukan minimal dalam satu tahun anggaran, ini hanya dalam hitungan 3 bulan, sudah menghasilkan produk-produk inovasi yang berkualitas, luar biasa dan sangat dibutuhkan bangsa Indonesia, yang pada saat yang sama, bangsa lain juga sedang berlomba-lomba membuatnya,” ungkap Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, Jumat 19 Juni 2020, seperti dikutip Ringtimes Banyuwangi (Pikiran Rakyat Media Network) dari situs resmi Sekretaris Kabinet.

Baca Juga: Empat Amalan yang Sering Diremehkan, Simak Pengaruhnya Bagi Hidup Kita

Dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet, Kelima jenis ventilator yang akan diproduksi massal adalah :

1. BPPT3S-LEN

Ventilator berbasis Ambu Bag dan Cam dikembangkan BPPT bersama PT LEN.

BPPT3S-LEN telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI ADK 20403020870 dan sekarang ini PT LEN sedang proses produksi 100 unit ventilator.

Baca Juga: Kisah Ahmad Junaedi, Difabel yang Rela Pertaruhkan Nyawa Demi Mengatur Lalu Lintas

2. GERLIP HFNC-01

Ventilantor ini dikembangkan LIPI bekerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri.

Penggunaan jenis ventilator HFNC ( High Flow Nasal Cannula) untuk mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasive dengan cara memberikan terapi oksigen beraliran tinggi dan sampai saat ini sudah diproduksi 5 unit.

GERLIP HFNC-01 telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI ADK 20403020951.

Baca Juga: Terkait Isu Hari Kiamat 21 Juni 2020, Astonom Arab: Masyarakat Harap Hati-Hati

3. Vent-I Origin

Vent-I merupakan model ventilator Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dikembangkan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Unpad dan ITB.

Vent-I telah mengantong Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI ADK 20403020696.

Hingga Jumat (19/6/2020) sebanyak 139 unit Vent-I produksi pertama yang telah didistribusikan kepada RS yg membutuhkan.

Sementara ini total target produksi Vent-I sekitar 800-900 unit.

Baca Juga: BLT 600 Ribu Berakhir Juni 2020, Kemensos Siapkan Program Pengganti

4. COVENT-20

Covent-20 merupakan ventilator hasil kolaborasi dari para peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI) dan Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Persahabatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik.

COVENT-20 mudah dibawa dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. COVENT-20 memiliki 2 (dua) mode operasi yaitu mode CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) dan CMV (Continuous Mandatory Ventilation).

Baca Juga: UPDATE 19 Juni 2020, Positif Covid-19 Bertambah dari Kalipuro dan Kota

Mode Ventilasi CPAP dioperasikan ketika kondisi pasien masih sadar untuk membantu oksigenasi ke paru-paru pasien, sedangkan Mode CMV dioperasikan ketika pasien tidak sadar atau mengalami kesulitan mengatur pernafasannya untuk mengambil alih fungsi pernafasan pasien.

Kedua mode tersebut dapat digunakan pada saat pasien berada di rumah maupun dalam perjalanan (di mobil ambulans), namun tidak digunakan di ruang isolasi.

COVENT-20 telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES AKD 20403021003 dan telah diproduksi sekitar 300 unit oleh beberapa mitra Produsen Alat Kesehatan (Alkes) diantaranya PT Enesers Mitra Berkah, PT Graha Teknomedika, dan PT PINDAD dan dikalibrasi oleh beberapa mitra Perusahaan Kalibrasi Alkes.

Baca Juga: Tabrak Lari, Jalur Black Spot Kabat Banyuwangi Menelan Korban Jiwa

5. DHARCOV-23S

Ventilator Emergency CMV dan CPAP berbasis pneumatic DHARCOV 23S.

Ventilator ini  dikembangkan oleh BPPT bekerja sama dengan PT Dharma Precission Tools dan telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan KEMENKES RI AKD 20403020892. Pada saat ini (19/06), Dharcov-23S telah memasuki fase produksi masal.

Total unit dalam batch pertama yang akan diproduksi adalah sebanyak 200 unit ventilator, sampai dengan tanggal 19 Juni 2020 telah selesai diproduksi dan terkalibrasi sebanyak 100 unit, sedangkan sisanya akan selesai pada akhir minggu ke tiga bulan Juni 2020.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x