RINGTIMES BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Idul Adha, biasanya, para pedagang hewan kurban mulai sibuk menjual dan menawarkan dagangannya.

Namun, karena tahun ini berada di tengah pandemi Covid-19, agar tetap aman penjualan juga harus menerapkan protokol kesehatan dan berbagai syarat.

Walau tengah berada dalam pandemi, seorang pedagang sapi di Kabupaten Bandung mengaku penjualannya mengalami kenaikan.

Baca Juga: Sadis! Gunakan Mesin Cuci Pria Asal Malaysia ini Bunuh Tiga Ekor Kucing

Pedagang bernama Aang ini menjual sapi di Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.

Di saat orang lain terkena imbas Covid-19 dan terdampak ekonominya, Aang mengaku penjualan sapi tahun ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut Aang, penjualan sapi kurban tahun ini mengalami kenaikan lima hingga sepuluh persen. Hal ini terjadi karena adanya pembatalan pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia tahun 2020.

"Di tahun sekarang di masa pandemi Covid-19 ini jadi memang dari segi jumlah kita mengalami kenaikan 5 sampai 10 persen karena pembatalan ibadah haji tahun ini. Jadi kemungkinan masyarakat yang tidak melaksanakan ibadah haji itu kurban," kata Aang saat ditemui di kandang sapi miliknya pada Senin, 13 Juli 2020.

Sebagaimana diberitakan PRFMNews.id sebelumnya, dalam artikel "Karena Ada Pembatalan Pemberangkatan Jemaah Haji, Penjualan Sapi Kurban Mengalami Kenaikan", tahun ini, Aang menyediakan sebanyak 1.100 ekor sapi. Meski Idul Adha kurang lebih dua pekan lagi, sapi yang terjual sudah mencapai lebih dari 900 ekor.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat.com dengan judul Alami Kenaikan Penjualan 5 hingga 10 Persen, Sapi Madura Jadi Tren Diburu Karena Kualitasnya

Sapi yang dijual Aang, banyak yang berasal dari wilayah Jawa Timur. Salah satu yang paling diminati pembeli adalah sapi dari Madura.