Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Nama seorang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menjadi salah satu nama yang cukup mencolok dalam kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nama Erick Thohir kerap kali mengundang perhatian banyak orang, terutama terkait wacananya untuk 'bersih-bersih' tubuh BUMN.
Selama masa kepemimpinan Erick Thohir, sudah ada beberapa BUMN yang 'tersandung' masalah.
Baca Juga: Sempat Dicurigai, Kekasih Yodi Tak Pernah Ikut Tahlil, Meski Dulu Tak Pernah Absen
Mulai dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang mengalami perombakan besar-besaran pertama, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), hingga PT Asabri (Persero) yang sempat turut menjadi sorotan.
Erick Thohir pernah menyebut jika dirinya akan tetap terus berupaya melakukan 'bersih-bersih' di seluruh tubuh perusahaan pelat merah.
Upaya ini dilakukannya demi membangun ekosistem BUMN sebagai rantai pasok yang handal.
"Struktur di BUMN sekarang lebih ramping dan juga klasterisasi yang membangun ekosistem sebagai value chain menjadi tujuan utama kita," kata Erick saat peluncuran logo baru BUMN pada 1 Juli 2020 lalu.
Baca Juga: Inilah Harta Kekayaan Megawati yang Didapat dari BPIP
Namun, saat pandemi Covid-19 ini tampaknya akan sedikit mempersulit langkah Erick dalam mewujudkan rencananya itu.
Apalagi, Erick Thohir baru saja ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjadi Ketua Pelaksana Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19.
Lewat Peraturan Pemerintah (PP) yang telah ditekan Jokowi, Erick Thohir mendapat pekerjaan tambahan sebagai Ketua Pelaksana Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19 pada Senin, 20 Juli 2020.
Ia langsung menggelar rapat bersama Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga: Beredar Kabar Jika Pembunuh Yodi Prabowo Sudah Tertangkap, Ini Kata Yusri Yunus
Berita ini sebelumnya telag terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Belum Kelar Bersih-bersih BUMN, Erick Thohir Sudah Ditunjuk Jokowi Jadi Ketua Tim Penanganan Corona
"Saya rasa mungkin posisi saya pada hari ini bukan sebagai Menteri BUMN, posisi kami di sini merupakan tim di mana yang memang harus mensinergikan program (penanganan Covid-19, red) yang ada," ungkap Erick di Jakarta, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiran-rakyat.com.
Erick merasa, penunjukannya sebagai Ketua Tim Penanganan Corona dan Pemulihan Ekonomi oleh Presiden Jokowi ada sangkut pautnya dengan pekerjaannya mengurus berbagai bidang sebagai Menteri BUMN.
Apalagi, BUMN memiliki infrastruktur yang mampu menjalankan banyak hal, sehingga kemungkinan ada pemikiran dari Presiden Jokowi bahwa hal tersebut bisa menjadi modal awalnya dalam menjalani tugas baru ini.
"Dengan infastruktur yang ada, mungkin kami dilibatkan, tetapi tentu saya dan Bapak Budi Gunadi Sadikin bukan sebagai BUMN. Kami ini memang tim yang harus bersinergi dengan menteri-menteri terkait dan juga menjadi sebuah program riil yang di mana harus diimplementasikan dengan target-target tertentu," terusnya.
Baca Juga: Dua Kali Dipecundangi Rivalnya di Pilkada, Achmad Purnomo Kecewa
Erick menyebutkan bahwa tugas utamanya adalah mensinergikan program dari Ketua Gugus Tugas Doni Monardo dan Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Budi Gunadi Sadikin.
Ia mengaku tak ingin lagi masalah-masalah baru muncul lantaran program antar satgas tak berjalan secara harmoni.
"Kondisi-kondisi seperti itu tentunya sebelum menjadi keputusan, kita coba sinergikan dan dipetakan terlebih dahulu, sehingga keputusannya menyeluruh. Kita juga akan rapat review yang dipimpin Bapak Presiden Joko Widodo langsung, mungkin seminggu sekali," pungkasnya.***( Agil Hari Santoso / Pikiran rakyat)
