Biografi Douwes Dekker, Darah Eropa Yang Memperjuangkan Hak Pribumi

- 28 Agustus 2020, 17:45 WIB
Ernest Douwes Dekker, jurnalis berdarah eropa yang termasuk pejuan kemerdekaan
Ernest Douwes Dekker, jurnalis berdarah eropa yang termasuk pejuan kemerdekaan /

Belum selesaidari HBS di Surabaya, Ernest Douwes Dekker memutuskan untuk berpindah ke Gymnasium Koning Willem III School, sekolah setingkat HBS di Batavia.

Sesudah lulus sekolah ia bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di daerah Malang, Jawa Timur milik bangsa Belanda.

Di sana ia menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun, ia sering membela para pekerja, sehingga tindakannya itu membuat ia kurang disukai rekan-rekan kerja namun disukai pegawai-pegawai bawahannya.

Baca Juga: Dikabarkan Mundur Akibat Kesehatannya Memburuk, Ini Pengakuan PM Jepang Shinzo Abe

Akibat dari konflik dengan manajernya, Ernest Douwes Dekker dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran.

Namun berulang sekali lagi, Ernest Douwes Dekker terlibat konflik dengan manajemen karena urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani, hingga akhirnya ia dipecat.

Gema perlawanan Perang Boer menggugah Ernest Douwes Dekker untuk turut bergabung dalam perlawanan para petani di Republik Tranvaal, Afrika Selatan.

Setelah kehilangan pekerjaannya di Soember Doeren dan Pabrik Pajarakan, Ernest Douwes Dekker bersama kedua saudaranya, Julius dan Guido berniat bergabung menjadi sukarelawan dalam Perang Boer.

Baca Juga: Rekomendasi Video Lucu 2020 Wajib Kamu Tonton

Douwes Dekker kemudian kembali ke Hindia Belanda (Indonesia) tahun 1902. Ia kemudian bekerja sebagai seorang wartawan di koran bernama De Locomotief, karena keahliannya dalam membuat laporan mengenai peperangan.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: E-Journal USD - Universitas Sanata Dharma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah