Baca Juga: Awas, 7 Benda Ini Dipercaya Bawa Sial jika Ditempatkan di Dalam Rumah, Simak Benda Apa saja
Saat peristiwa supersemar 11 Maret 1966 pun Sarwo Edhie menjadi pemimpin pasukan yang mengepung Istana Merdeka.
5. Dipindahkan ke Sumatra, Lemahkan Pengaruh Soekarno
Pada 1967, Soeharto sudah menggantikan Soekarno menjadi Presiden RI kemudian memindahkan Sarwo Edhie menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan.
Sarwo Edhie selanjutnya melemahkan pengaruh Soekarno dengan melarang Partai Nasional Indonesia (PNI) di seluruh Pulau Sumatra.
6. Bertemu dengan Ilham Aiditdan Berpelukan
Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com, Sarwo Edhie bertemu dengan putra DN Aidit, Ilham Aidit dalam pelantikan Wanadri tahun 1981.
Baca Juga: Mempesona, Tanaman Hias Aglaonema Satu Pot dengan Ikan Cupang, Begini Cara Merawatnya
Ilham menjadi satu-satunya yang dipeluk kendati ia tak sadar siapa sebenarnya Sarwo Edhie itu.
Tiga tahun terlewati, Ilham kembali bertemu Sarwo Edhie dan kini keduanya berbicara empat mata dibalik sebuah tebing di Kawah Upas, Gunung Tangkuban Perahu.