Curhat Anaknya Stres Gagal Masuk Polisi, Pasutri Sumringah Diberi Solusi Ganjar Pranowo

- 6 Oktober 2020, 19:00 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendengarkan keluh kesah Sumarno dan istrinya (warga Selo, Boyolali) yang datang ke kantor Pemprov Jateng , Selasa (6/10). Sumarno dan istrinya menyampaikan kegundahan hatinya karena anak laki-lakinya gagal saat mendaftar menjadi bintara Polri.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendengarkan keluh kesah Sumarno dan istrinya (warga Selo, Boyolali) yang datang ke kantor Pemprov Jateng , Selasa (6/10). Sumarno dan istrinya menyampaikan kegundahan hatinya karena anak laki-lakinya gagal saat mendaftar menjadi bintara Polri. /Ist/

RINGTIMES BANYUWANGI – pasangan suami-istri (pasutri) Sumarno dan istrinya nampak gelisah ketika menunggu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diluar ruang kerjanya.

Diketahui keduanya berangkat dari Boyolali lantaran resah anaknya stres setelah gagal menjadi polisi.

Saat Ganjar Pranowo keluar dari ruang kerja dan hendak menuju lokasi acara selanjutnya pun kaget ketika dihentikan oleh pasutri tersebut.

Ketika menghadap Ganjar Pranowo itu lah guratan kebingungan tersirat dari mata Sumarno dan istrinya.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Semarangku.com dengan judul Anaknya Stres Gagal Masuk Polisi, Suami Isteri Sumringah Setelah Ganjar Pranowo Kasih Solusi

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

“Pak Gub, kami ingin cerita pak,” tutur Sumarno yang langsung dipersilahkan duduk oleh Ganjar di depan ruang kerjanya, Selasa (6/10).

“Pripun pak, bu, wonten masalah nopo?,” tanya Ganjar pada pasangan suami istri tersebut.

Sumarno pun langsung bercerita pada Ganjar, bahwa anaknya saat ini tengah stres karena gagal menjadi polisi setelah tiga kali mencoba. Sumarno mengatakan, anaknya sudah berusia 20 dan sudah putus asa untuk daftar polisi tahun depan.

Sumarno mengatakan, anaknya merupakan lulusan SMK dengan jurusan otomotif. Selama tiga tahun berturut, kata Sumarno, anaknya mencoba mengejar cita-citanya menjadi polisi.

Baca Juga: Demokrat Walk Out! Rapat Paripurna Pengesahan UU Omnibus Law Sempat Berjalan Pelik

“Tiga kali hampir semuanya gagal di tahap akhir, sekarang saya bingung, anak saya stres pak. Saya ingin anak saya supaya bisa tetap sekolah pak,” kata Sumarno dengan suara bergetar.

Pada Ganjar Pranowo, Sumarno mengaku tak mampu membiayai kuliah anaknya dan meminta bantuan Ganjar agar anaknya bisa kuliah. Sumarno mengaku tidak tahu herus bagaimana sehingga mengadu pada Ganjar.

“Kami nuwunsewu nggak mampu nyekolahke pak, tapi pengin supaya anak bisa sekolah lagi. Kuliah pak,” katanya.

Ganjar yang mendengarkan itu, meminta agar Sumarno dan istrinya tidak ikut stres dan menyemangati anaknya. Ganjar Pranowo mengatakan, gagal jadi polisi adalah wajar.

Baca Juga: Aksi Pencinta K-Pop Banjiri Trending Twitter Menolak Omnibus Law, K-Popers : Indonesia Darurat!

Namun, Ganjar meminta agar Sumarno dan istrinya mendidik anaknya agar tidak patah semangat dalam belajar. Ganjar sendiri mengaku memiliki pengalaman serupa. Dia juga bercerita bahwa salah satu kakaknya yang gagal masuk sampai 7 kali.

“Panjenengan kalau memang bener nggak mampu, bikin surat keterangan tidak mampu. Terus daftar yang masih bisa,” ucap Ganjar Pranowo.

Ganjar pun menjelaskan program beasiswa bidik misi yang bisa dimanfaatkan putranya untuk bisa kuliah tanpa terbebani biaya. Hanya, Ganjar juga bingung karena waktu pendaftaran kuliah saat ini sudah tutup.

Ganjar kemudian bertanya pada beberapa stafnya, apakah ada program yang memungkinkan agar anak dari Sumarno bisa ikut. Kemudian, Ganjar teringat program magang kerja di Jepang yang diinisiasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jateng.

Baca Juga: Trending Twitter! Netizen Banjiri Trending Topic Bentuk Penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja

“Anaknya kan lulusan otomotif, bisa mbengkel. Atau ikut saja program magang kerja di Jepang. Lho, malah kerjo neng manca iso entuk duit (kerja di luar negeri bisa dapat uang), iku wae disiapke (itu saja disiapkan),” tandas Ganjar sembari pamit untuk menuju acara selanjutnya.

Mendengar solusi tersebut, air muka Sumarno dan istrinya berubah. Kesedihan mereka mulai menemui titik terang. Mereka pun berjanji akan menyampaikan solusi tersebut pada anaknya.

“Iya pak, nanti saya bilang ke anak saya. Insyaallah mau. Maturnuwun nggeh pak,” kata Sumarno.***(Heru Fajar/Semarangku)

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Semarangku (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah