Sindir Ali Mochtar Ngabalin, Rocky Gerung Sebut Kagum Kemampuan Ngabalin Hina Otak Sendiri

- 15 Oktober 2020, 14:17 WIB
Rocky Gerung.
Rocky Gerung. /Tangkap Layar YouTube Rocky Gerung Official/

RINGTIMES BANYUWANGI - Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Rocky Gerung mengutarakan pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang sebut pedemo penolak UU Cipta Kerja itu sampah demokrasi.

Terkait hal itu mantan Dosen UI itu menanggapi dan menyebut bahwa Ngabalin adalah badut sehingga cocok sebagai bahan tertawa.

Menurut Rocky, Ngabalin seperti orang yang tak mengerti sejarah. Rocky juga menambahkan, soalnya kalau dia belajar akan sejarah, dia tidak akan berkata-kata demikian kepada publik.

“Saya suka kagum pada kemampuan Ngabalin untuk menghina otaknya sendiri,” kata Rocky di saluran Youtubenya, Rabu 14 Oktober 2020 kemarin.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Diam-diam Rocky Gerung Akui Mengagumi Ali Mochtar Ngabalin

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Rocky pun kemudian menjelaskan penyebab mengapa ungkapan Ngabalin ke pendemo soal sampah demokrasi merupakan hal sesat.

Kata dia, demokrasi pertama kali muncul pada 1789 di bulan Juli.

Ketika itu rakyat memutuskan untuk memenggal Raja Louis ke 14. Itulah kemudian awal lahirnya, di mana demokrasi milik orang-orang yang berada di luar Istana.

“Bahwa kepala raja tak sakral, makanya dikenal liberte, lalu persaudaraan, dan kesetaraan. Nah, Ngabalin enggak pernah belajar sejarah,” kata dia.

Baca Juga: Lakukan 7 Cara Ini agar Pasangan Jatuh Cinta Lagi dan Hubungan Semakin Harmonis

Rocky menyebut apa yang diungkapkan Ngabalin terhadap para pendemo sebagai sampah demokrasi adalah bentuk penghinaan. Sebab, para pendemo yang turun ke jalan tengah berjuang menuntut keadilan.

Itu sah di mata undang-undang. Apalagi belakangan rakyat marah lantaran Pemerintah yang dipilihnya justru seolah bersekongkol dengan DPR untuk membatalkan harapan hidup mereka melalui UU Omnibus Law Cipta Kerja.

“Nah ini dari dalam pagar, seorang di dalam pagar malah menghina jutaan orang, apa nggak dungu? Nggak ada yang mau timpukin Ngabalin, karena dia sudah dungu,” papar Rocky.

“Dia enggak usah diomelin, dia diketawain saja. Cara terhormat menghargai badut adalah menertawakannya,” kata Rocky.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bangga, Belum Dua Bulan KAMI Sudah Kerahkan Jutaan Massa

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut pendemo yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di tengah pandemi Covid-19 sebagai sampah demokrasi.

Ngabalin menyebut pendemo sampah demokrasi, dari balik pagar Istana, sambil memantau aksi unjuk rasa, Selasa 13 Oktober 2020.

“Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” ujar Ngabalin.***(Dicky Aditya/Galamedianews)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x