Bill Gates Dituduh Sebagai Penyebar Covid 19 dan Bikin Vaksin Pelacak Manusia, Benarkah?

10 Agustus 2021, 12:49 WIB
Bill Gates dituduh sebagai penyebar Covid 19 ke berbagai negara di seluruh dunia, bahkan diklaim sengaja membuat vaksin untuk melacak manusia / tangkapan layar akun Facebook Bill Gates /

RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang miliader sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates tidak bersalah sebagai penyebar dan pembuat pandemi Covid 19.

Tuduhan yang ditujukan kepada Bill Gates terkait penyebaran Covid 19 ini sontak menjadi sorotan dan perbincangan berbagai negara di dunia.

Bill Gates juga tidak bersalah membuat vaksin untuk memasukkan microchip yang dapat melacak manusia di dunia.

Baca Juga: Bill Gates Diklaim Berniat Kendalikan Manusia dengan Ciptakan Pandemi Covid 19, Gila!

Bill Gates bersama rekannya, ahli penyakit menular AS Anthony Fauci juga mengklaim menciptakan pandemi Covid 19 untuk mencoba mengendalikan manusia.

Keduanya juga tidak menemukan kesalahan sebesar-besarnya dari penyebaran virus yang mematikan tersebut.

Ketika mengetahui segala macam tuduhan tersebut, Bill Gates mengaku kaget dan menyebut bahwa semua itu gila.

Baca Juga: Bill Gates Ramal Dunia Terbebas dari Covid 19 pada Akhir 2022, Benarkah Karena Vaksin?

"Tidak ada yang akan meramalkan bahwa saya dan dr Fauci akan begitu menonjol dalam teori-teori yang benar-benar jahat ini," kata Bill Gates, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa, 10 Agustus 2021.

"Saya sangat terkejut dengan itu. Saya berharap itu hilang," imbuhnya.

Ternyata, beredarnya tuduhan sejak awal nama Bill Gates tersebut terjadi pandemi Covid 19.

Baca Juga: Bill Gates Diklaim Sebut 3 Miliar Orang Harus Mati Selama Pandemi Covid 19, Adakah Bukti?

Jutaan teori konspirasi pun bermunculan terkait dengan usul penyebaran Covid 19, terutama dugaan Bill Gates itu.

"Tapi apakah orang-orang benar-benar percaya hal itu?," tanyanya.

"Kita benar-benar harus mendapatkan pendidikan tentang ini selama tahun depan dan memahami bagaimana hal itu mengubah perilaku masyarakat dan bagaimana kita harus mengalami ini," tuturnya.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler