RINGTIMES BANYUWANGI – Pentagon sempat mengirim sinyal peringatan adanya serangan ISIS di area Kabul, Afghanistan sebelum kejadian meledaknya bom di bandara.
Serangan bom di bandara Kabul, Afghanistan tersbeut pun langsung dikonfirmasi oleh ISIS sebagai tindakannya.
Tampak dua bom menyerang perbatasan di bandara Kabul, Afghanistan pada Kamis, 26 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Afghanistan Makin Mencekam, ISIS Tanggung Jawabi Ledakan Bom di Bandara Kabul
Serangan dari kelompok ISIS-K itu terjadi dalam waktu beberapa jam saja setelah peringatan dari militer Amerika Serikat.
ISIS-K merupakan afiliasi ISIS di wilayah Pakistan dan Afghanistan yang berdiri pada tahun 2015 dengan Afghanstan timur sebagai basis ISIS-K.
Sontak hal tersebut membuat warga sipil panik dan berlarian menjauhi area bandara.
Baca Juga: Direksi PT PAL Pilih Mundur Karena Isu Terlibat ISIS, Rocky Gerung Sebut Pasti Tertekan
Namun tetap saja bom tersebut merenggut setidaknya 60 nyawa manusia termasuk warga dan pihak militer Amerika Serikat.
Tidak hanya nyawa, sejumlah 140 orang juga dinyatakan luka-luka atas meledaknya bom tersebut.
Pihak barat menduga jika ISIS-K saat itu sudah mencapai wilayah bandara dan berencana meledakan bom.
Baca Juga: Khawatir Kelompok Radikal Indonesia Bangkit Gegara Lihat Taliban, Pengamat: Jangan Kutik
Sebagaimana dikethaui, ledakan bom di bandara Kabul terjadi sebanyak dua kali di dekat perimeter bandara dan didekat Gerbang Biara atau pintu masuk bandara.
Atas ledakan tersebut, diperkirakan korban masih akan terus bertambah untuk terkonfirmasi.
Dilansir dari CBS pada Minggu, 29 Agustus 2021, bahkan korban tewas dikabarkan bertambah menjadi 90 orang warga sipil.***