Penyebab Taliban Anut Radikalisme, Ini Kata Intelejen

13 September 2021, 21:21 WIB
Intelejen ungkap mengapa Taliban anut radikalisme seperti saat ini. /Reuters

RINGTIMES BANYUWANGI – Seorang intelejen menyampaikan penyebab Taliban menganut radikalisme seperti saat ini.

Sebagaimana diketahui, Taliban menjadi penguasa Afghanistan saat ini dan mengaku siap menerapkan sistem pemerintahan terbaru.

Sistem pemerintahan yang akan dilakukan Taliban cenderung mengarah ke radikalisme yang diungkap intelejen ada sebabnya.

Baca Juga: Saudara Mantan Wakil Presiden Afghanistan Ditembak Mati Taliban

Dilansir dari laman NU pada Senin, 13 September 2021, H. Asad Said Ali seorang pengamat intelejen menyampaikan jika Taliban sudah terpengaruh ideologi salafi hingga menganut radikalisme.

Menurut Asad, hal ini diawali saat Tahun 1979 hingga 1989 saat Taliban mengungsi ke perbatasan saat perang melawan Uni Soviet.

Saat mengungsi di perbatasan, pelajar di Afghanistan belajar dengan madrasah yang pembiayaannya dilakukan oleh Arab Saudi.

Baca Juga: Takut Dipaksa Nikah oleh Taliban, Banyak Keluarga Melarikan Diri ke Pakistan

Pelajaran yang diberikan kala itu berfokus pada hal yang bisa dilakukan manusia saat perang dengan ideologi jika perang merupakan jalan jihad.

"Karena itu perang, maka yang diajarkan adalah jihad qital atau jihad perang. Kemudian, timbul murid-murid yang punya pemahaman bahwa jihad adalah perang,” kata Asad.

Perang 10 tahun melawan Uni Soviet dinilai Asad membantu membentuk kelompok Haqqani dengan idelogi salafi.

Baca Juga: Menlu Prancis Ungkap Kebohongan Taliban: Mereka Berbohong

Meski demikian, Asad menyebut ada pejuang lain di Afghanistan disamping kelompok Hanqqani tersebut.

“Pertama, murni tidak terpengaruh ideologi jihad (qitali). Kedua, para patriot yang terpengaruh oleh ideologi jihad di perbatasan tadi. Itu yang terjadi,” jelasnya.

“Sekarang yang mayoritas adalah Taliban (bermazhab) Imam Hanafi, sehingga ideologinya bukan (jihad) qitali," lanjutnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Taruh Harapan Besar pada China untuk Tangani Taliban

Asad menyampaikan penyebab Taliban menjadi kelompok radikal karena situasi yang menghendaki mereka harus radikal untuk melawan Uni Soviet atau negara yang menduduki wilayah Afghanistan.

Asad menyebut semua bisa berpotensi radikal saat dalam keadaan perang.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: NU

Tags

Terkini

Terpopuler