Hadapi Wabah Terburuk, Vietnam Setujui Penggunaan Vaksin Covid 19 Abdala Buatan Kuba

18 September 2021, 20:15 WIB
Pemerintah Vietnam akhirnya menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Abdala buatan Kuba diberikan di negaranya akibat wabah Covid-19 memburuk. / Pixabay/geralt /

RINGTIMES BANYUWANGI – Kondisi yang terus memburuk akibat pandemi virus Corona membuat pemerintah Vietnam menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Abdala buatan Kuba.

Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc diketahui mengadakan kunjungan resmi ke Kuba pada Sabtu waktu setempat.

Beberapa jam setelah kunjungan tersebut, persetujuan untuk menggunakan vaksin Covid-19 Abdala buatan Kuba tersebut diumumkan.

Baca Juga: Indonesia Diapresiasi Dunia dalam Penanganan Pandemi Covid 19

"Kementerian kesehatan menyetujui vaksin Abdala berdasarkan kebutuhan mendesak negara ini untuk menghadapi COVID-19," kata pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan dikutip dari ANTARA.

Kuba telah mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya akan memberikan asokan besar untuk vaksin Abdala kepada Vietnam. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian kesehatan Vietnam.

Tak hanya itu, pada akhir tahun ini Kuba juga akan melakukan alih teknologi dalam produksi vaksin tersebut.

Abdala adalah vaksin COVID-19 kedelapan yang disetujui untuk digunakan di Vietnam.

Baca Juga: AS Sesalkan Acuh Soal Pandemi Covid-19 Sejak Aktivis China Beri Bocoran

Negara itu memiliki tingkat vaksinasi yang tergolong paling rendah di Asia Tenggara. Baru 6,3 persen dari 98 juta penduduknya telah divaksin penuh.

Vietnam sejauh ini mencatat 667.650 kasus infeksi dan 16.637 kematian, sebagian besar dilaporkan selama wabah varian Delta yang muncul sejak akhir April.

Vietnam dan Kuba adalah dua di antara lima negara di dunia yang masih menganut paham komunis. Tiga negara lainnya adalah China, Laos, dan Korea Utara.

Baca Juga: Ivermectin dan Steroid Tak Boleh Dikonsumsi Sembarangan oleh Pasien Covid 19, Ini Kata Pakar

Vietnam pada Juli mendesak Amerika Serikat untuk mengakhiri kebijakan mereka yang "bermusuhan" pada Kuba dan mencabut embargo perdagangan yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan negara itu.

Desakan itu muncul setelah aksi protes anti pemerintah merebak di Kuba, peristiwa yang jarang terjadi di negara pulau di Laut Karibia tersebut.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler