Kim Jong Un Kembangkan Kemampuan Alutsista Korea Utara, AS Sebut Provokasi Berbahaya

29 Maret 2022, 21:45 WIB
Presiden Korea Utara Kim Jong Un kembangkan kemampuan alutsista, ini membuat AS mendorong PBB untuk memberikan sanksi. /Pexels/Rags Fehrenbach//

RINGTIMES BANYUWANGI - Baru-baru ini Presiden Korea Utara Kim Jong Un kembangkan kemampuan alutsista di negaranya. 

Amerika Serikat (AS) menyebut ini sebagai tindakan provokasi berbahaya dan mendorong PBB untuk memberikan sanksi terhadap negara penghasil nuklir terbanyak nomor sembilan di dunia itu. 

Hubungan antara Korea Utara dengan AS sendiri hampir selalu menegang, khususnya sejak Presiden Joe Biden pertama kali menjabat sebagai Pemimpin Amerika Serikat.

Baca Juga: Rusia Memberi Peluang untuk Berdamai dengan Ukraina, Syaratnya Dipermudah oleh Putin

Joe Biden juga berusaha menekan Kim Jong Un untuk mengurangi senjata nuklir di negaranya, tetapi pemimpin pemimpin Korea Utara itu justru kembangkan kemampuan alutsista. 

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikrian-Rakyat.com dengan judul Joe Biden Minggir, Kim Jong Un Beri Pesan ke Dunia: Korea Utara Terus Kembangkan Kemampuan Alutsista

Dia mengunjungi pekerja di perusahaan terbesar Korea Utara untuk melakukan uji coba rudal. 

Dalam kunjungannya, Kim Jong Un bertemu pejabat, ilmuwan, teknisi, dan pekerja yang berkontribusi dalam peluncuran rudal-rudal antarbenua (ICBM).

Baca Juga: Ukraina Gunakan Pesawat Tempur Milik Rusia, Pasukan Putin Tahu Kelemahan Pesawat?

Kim Jong Un memberi pesan baru kepada dunia bahwa negaranya akan terus mengembangkan kemampuan menyerang dengan peningkatan alutsista. 

"Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara dan menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis," kata Kim Jong Un, menurut laporan KCNA, dikutip dari Reuters, Senin, 28 Maret 2022.

Kim Jong Un mengatakan rudal ICBM Korea Utara berperan membantu mencegah setiap gerakan militer Amerika Serikat.

Amerika Serikat berusaha menekan Korea Utara agar menyerahkan atau mengurangi persenjataan senjata nuklir termasuk rudal ICBM-nya.

Pemimpin Korut berusia 38 tahun itu menegaskan kemampuan alutsista tidak dapat ditukar atau dibeli dengan apapun dan akan dipegang teguh meski ada kesulitan dalam uji coba.

Korea Utara kata Kim Jong Un, akan terus membangun kekuatan strategis yang lebih sempurna dan lebih kuat.

Baru-baru ini, AS mengatakan pihaknya akan mendorong PBB menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara akibat provokasi yang semakin berbahaya.

Namun, China dan Rusia mengisyaratkan agar tindakan sanksi terhadap Korea Utara dilonggarkan.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler