RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia kembali kehilangan salah satu pasukannya yang kuat yaitu Irina Starikova sang penembak jitu.
Sniper dari Rusia tersebut berhasil ditangkap oleh pasukan Ukraina dalam keadaan sekarat.
Meski demikian, Ukraina tetap melakukan perawatan medis bagi penembak jitu pasukan Rusia tersebut.
Irina Starikova merupakan seorang perempuan tangguh yang telah bergabung dengan pasukan separatis Rusia sejak tahun 2014 silam.
Baca Juga: Rusia Memberi Peluang untuk Berdamai dengan Ukraina, Syaratnya Dipermudah oleh Putin
Keadaan penembak itu tersebut nampak sangat memprihatinkan. Pasalnya, ia ditemukan dalam keadaan terluka dan ditinggalkan oleh anggota tim lain.
Menyadari bahwa dirinya ditinggalkan tentu membuat Starikova merasa sangat kecewa dengan timnya itu seperti dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Penembak Jitu Rusia Ditangkap Pasukan Ukraina dalam Keadaan Sekarat".
“Itu (penangkapan) terjadi setelah rekan-rekannya sendiri melihat dia terluka dan membiarkannya mati,” sebut keterangan di situs berita Obozrevatel Ukraina, dikutip Pikiran Rakyat.com dari Metro.
Sniper jitu pasukan Putin itu lalu diberi perawatan medis untuk mengobati luka-lukanya. Keterangan didapat dari salah satu tentara Ukraina, Vlad Ivanov, lewat kantor media setempat.
Kepada Ukraina, Starikova mengaku kecewa terhadap rekan dan anggota tim yang meninggalkannya dalam kondisi tak berdaya.
"Mereka pergi saat mengetahui saya terluka. Padahal ada kesempatan untuk menjemput saya, tapi mereka justru berharap saya mati,” ucap Irina Starikova.
Perang di wilayah tugas Starikova dimulai dari pemberontak pendukung pemerintah pro-Moskow, tepatnya ketika mereka mendeklarasikan wilayah Ukraina timur sebagai bagian dari Rusia Raya.
Baca Juga: Rencana Vladimir Putin Lakukan Invansi Ukraina Terbongkar, Rusia Akan Memecah 2 Bagian
Starikova dilaporkan telah membunuh 40 orang, termasuk warga sipil, saat dia bertempur dengan separatis Ukraina.
Tuduhan ini telah dibuat oleh Angkatan Bersenjata Ukraina, yang didukung pernyataan peneliti perang King's College London Giorgi Revishvili.
Rincian lainnya dilaporkan oleh situs web Ukraina Peacemaker. Di sana tertulis Starikova masuk dalam buronan tim penyidik kejahatan yang dilakukan oleh separatis hampir satu dekade lalu.
Para peneliti di Peacemaker menjelaskan, Starikova merupakan wanita berusia 41 tahun yang berasal dari Serbia. Ia juga memiliki dua anak perempuan berusia 11 dan sembilan tahun.
Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, pasukan Rusia kini dalam kondisi serba sulit. Pasukan terpecah belah dan demoralisasi tentara menyebabkan banyak kekacauan.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran-Rakyat.com)