Rusia Janji Kurangi Serangan Militer di Daerah Kyiv, Ukraina Ragu

30 Maret 2022, 15:46 WIB
Ilustrasi. Rusia berjanji akan mengurangi serangan militer di berbagai daerah di Ukraina seperti Kyiv dan Chernihiv. /PIXABAY/SamuelFrancisJohnson/

RINGTIMES BANYUWANGI - Rusia berjanji akan mengurangi serangan militer di berbagai daerah di Ukraina. 

Pengurangan serangan militer yang dilakukan Rusia tersebut bertujuan untuk membentuk kepercayaan satu sama lain dengan Ukraina. 

Namun ternyata janji Rusia tersebut tidaklah dipercaya begitu saja oleh Ukraina. Seperti kita tahu bahwa invasi antara dua negara tersebut telah terjadi lebih dari satu bulan. 

Baca Juga: Hasil Dialog Damai Delegasi Rusia dan Ukraina, Mykhailo Podolyak Tawarkan Status Netral

Negosiasi yang dilakukan antara kedua belah negara dilakukan di Turki pada 29 Maret 2022 lalu dan menghasilkan salah satunya janji pasukan Putin seperti di atas. 

Beberapa daerah tidak akan terkena serangan militer lagi ialah Kyiv dan Chernihiv. Tetapi banyak yang berpikir bahwa daerah-daerah tersebut gagal dikuasai sehingga akan berhenti diserang. 

Meski demikian, invasi besar-besaran yang terjadi juga dapat diberhentikan satu per satu di berbagai daerah karena berkat perlawanan yang baik dari Ukraina. 

Seperti dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul Sangsi dengan Janji Rusia yang akan Kurangi Serangan, Presiden Ukraina: Kami Bukan Orang Naif".

Invasi telah dihentikan di sebagian besar front berkat perlawanan keras dari pasukan Ukraina yang telah merebut kembali wilayah mereka, bahkan ketika warga sipil terjebak di kota-kota yang terkepung.

Baca Juga: Rusia Siap Damai dan Hentikan Invasi, Ukraina Khawatir Moskow Sering Tak Konsisten

"Guna meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut dan mencapai tujuan akhir untuk menyetujui dan menandatangani perjanjian. Keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv," tutur Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin kepada wartawan, Selasa, 29 Maret 2022.

Akan tetapi, dia tidak menyebutkan daerah lain yang telah diliputi pertempuran sengit, termasuk di sekitar Mariupol di tenggara, Sumy dan Kharkiv di timur, serta Kherson dan Mykolaiv di selatan.

Oleh karena itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan sikap skeptis terhadap pernyataan dari pasukan Putin.

Dia menegaskan bahwa rakyatnya bukanlah orang yang naif dan telah belajar dari invasi Rusia ini.

Baca Juga: Moskow Membantah Meracuni Roman Abramovich, Negosiator Perdamaian Ukraina-Rusia

"Ukraina bukan orang yang naif," kata Volodymyr Zelensky.

"Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini, dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbass, bahwa satu-satunya hal yang dapat mereka percayai adalah hasil yang konkret," tuturnya menambahkan, dikutip dari Reuters, Rabu, 30 Maret 2022.

Sementara itu, beberapa analis mencatat bahwa janji Rusia untuk mengurangi pertempuran sebagian besar mencakup daerah-daerah yang gagal dikuasai.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan janji Rusia untuk membatasi serangan militer di beberapa daerah "mungkin rotasi unit individu dan bertujuan untuk menyesatkan".***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler