Menjelang Bulan Suci Ramadhan, Penjualan Bunga untuk Nyekar di Dusun Gurit Meningkat

31 Maret 2022, 17:00 WIB
Nur Muhammad (60), salah satu penjual bunga untuk nyekar di Dusun Gurit, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. /Galih Ferdiansyah/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Salah satu UMKM di Desa Pengatigan yang unggul yakni penjualan bunga untuk nyekar.

UMKM tersebut terletak di Dusun Gurit, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.

Para penjualnya berjejer dari rumah ke rumah di sepanjang jalan.

Baca Juga: Vaksinasi Booster Dosis 3 di Desa Kepundungan Banyuwangi Capai 70 Persen, Kades Bersyukur

Bahkan Mulyadi selaku Kepala Desa Pengatigan menyebutkan, bahwa di Dusun Gurit ini mungkin merupakan salah satu dusun di Kabupaten Banyuwangi yang menjual bunga untuk nyekar rutin setiap hari.

"Mungkin di Kabupaten Banyuwangi salah satu dusun yang bisa menjual bunga untuk ke makam, rutin setiap hari ada," Ujar Mulyadi dalam keterangannya pada Ringtimes Banyuwangi Kamis, 31 Maret 2022.

Jika pada umumnya bunga untuk nyekar ini hanya diperlukan satu tahun sekali, namun di Dusun Gurit ini bisa setiap hari ada.

Baca Juga: Banyuwangi Kerahkan Sekolah dan Kampus Jaga Keberlanjutan Sungai

Terlebih pada masa menjelang Bulan Suci Ramadhan seperti ini, otomatis peminatnya pun semakin banyak.

Karena, biasanya masyarakat akan melakukan ziarah atau nyekar ke makam keluarga menjelang Bulan Ramadhan.

Menurut penjelasan Nur Muhammad (60) selaku salah satu penjual, menjelang Bulan Puasa ini penjualan semakin meningkat.

"Kalo puasa kaya gini ini rame pasti sudah," ujarnya.

Menariknya, ia mendapatkan bunga-bunga tersebut dari kebunnya sendiri.

Nur Menjelaskan, bahwa dalam satu bungkus terdiri dari beberapa jenis bunga, dengan beragam warna.

Baca Juga: Bendungan Tengoro Jadi Destinasi Wisata Terbaru di Banyuwangi, Sekaligus Tempat Edukasi

Tak seperti di kota, satu bungkusnya dihargai hanya Rp2.000 saja.

"Lain kalo di kota, kalo di kota kan satu bungkus minimal 10 ribu atau 5 ribu, kalo di desa ya cukup 2 ribu saja," sambung Nur.

Per harinya, Nur mengaku bahwa bisa mendapat hasil mulai dari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.

Akan tetapi, jika menjelang Bulan Puasa seperti ini, pendapatannya pun meningkat.

UMKM tersebut pun hingga kini menjadi ciri khas di Dusun Gurit ini.*

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler