TPS3R Berhasil Ekspor 6 Ton Sampah Olahan Banyuwangi ke Austria Untuk Pertam Kalinya

14 April 2022, 21:10 WIB
Lima tahun beroperasi, Tempat Pengolahan Sampah TPS3R Banyuwangi bisa dibilang berhasil melakukan pengelolaan sampah /Moch. Rifqi Wildan/Cepretan dari tempat pengolahan

RINGTIMES BANYUWANGI - Lima tahun beroperasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi telah berhasil melakukan pengelolaan sampah di wilayahnya.

Selain sebagai pengendali meluapnya aliran air, TPS3R juga telah berhasil mengekspor sampah hasil olahan.

Dikembangkan sejak 2018, TPS3R mengadaptasi sistem sirkular. Di TPS3R, sampah dipilah secara langsung oleh mitra yang berasal dari rumah tangga.

Sampah tersebut kemudian dikelola di TPS3R. Baik yang organik maupun non-organik. Setiap bulannya, rata-rata sampah yang dikelola mencapai 270 ton.

Baca Juga: Kunjungi TPS3R Banyuwangi, Menko Marvest Ajak Memperluas Penanganan Sampah Berbasis Sirkular

Sambah sebanyak 270 ton itu berasal dari 7500 rumah tangga di empat desa di Kecamatan Muncar.

Manager TPS3R Bio Mandiri Lestari Nungky Rosalina menjelaskan bahwa produk pengelolaan sampah di TPS3R sendiri berupa organik dan non-organik.

Sampah organik diolah menjadi pupuk organik dan ulat maggot. Sedangkan yang sampah non-plastik dipilah berdasarkan jenisnya. Seperti botol, kresek, plastik keras dan sejenisnya.

“Sampah plastik yang kami kelola itu ada yang kami ekspor ke perusahaan EcoPlast Kunstsoff Recycling yang berbasis di Wildon, Austria. Pada 21 Maret 2022 lalu kami ekspor perdana sebanyak 6 ton. Sampahnya yang diekspor jenis plastik yg keras (PE),” jelas Nungky pada Minggu, 10 April 2022.

Baca Juga: Dinas Pengairan Banyuwangi Lakukan Inovasi Paranet Vertical Garden untuk Cegah Orang Buang Sampah di Sungai

Ekspor sampah plastik ke Austria yang perdana dilakukan itu, imbuh Nungky, akan dilakukan secara reguler.

Jumlah sampah yang diekspor nantinya disesuaikan didengan jumlah dengan hasil sampah yang bisa dikelola oleh TPS3R itu sendiri.

“Pengiriman berikutnya tidak ditentukan. Kami bisa mengirim berapa pun yang kami mampu. Tentu ini sangat menguntungkan bagi kami,” kata Nungky.

Selain diekspor, kata Nungky, secara rutin pihaknya juga memasok ke perusahaan nasional. Sejak setahun terakhir, pihaknya kirim botol plastik PET ke Tangerang.

“Dikirim ke perusahaan printer untuk diolah jadi bahan cartridge. Biasanya sebulan sekali 1-1,6 ton sekali kirim,” jelas Nungky.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Kunjungi TPS di Banyuwangi, Ungkap Memisahkan Sampah Itu Penting

“Dari kegiatan pengelolaan sampah ini, setiap bulannya kita mendapatkan omzet rerata hampir Rp80 juta/ bulan,” imbuh dia.

Penanganan sampah di Muncar ini diawali dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016.
Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria mendukung NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat Kecamatan Muncar, yang diberi nama Project STOP.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi lokasi ini pada 19 Maret 2022 lalu. Menurut Luhut, penanganan sampah berbasis sirkular tersebut patut untuk dikembangkan lebih luas lagi.

Ditambahkan Nungki bahwa program ini telah menjangkau 7.500 KK dari empat desa di Muncar. Salah satu dampaknya, kata dia, di desa tersebut tidak lagi terjadi banjir.

“Dulu setiap hujan pasti banjir karena muara sungai dan drainasi tersumbat sampah. Tapi kini bebas banjir, karena tidak ada orang buang sampah ke sungai atau got. Aparat desa juga menunjang apa yang kami lakukan. Bahkan Pak Kades mewajibkan warga yang akan mengurus surat di kantor desa wajib punya Kartu Kuning (kartu iuran sampah desa),” kata Nungki.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler