Tim Asesor Unesco Global Geopark Terkesan dengan Green Airport Saat Tiba di Banyuwangi

9 Juni 2022, 16:15 WIB
Tim asesor Unesco Global Geopark (UGG) sudah tiba di Banyuwangi untuk melakukan penilaian terhadap Geopark Ijen dan kagum pada Green Airport /Dok. Pemkab Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI – Tim asesor Unesco Global Geopark (UGG) sudah tiba di Banyuwangi untuk melakukan penilaian terhadap Geopark Ijen, Kamis 9 Juni 2022. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung menyambut kehadiran tim penilaian geopark dunia tersebut.

Kehadiran tim asesor UGG ke Banyuwangi itu adalah dalam rangka penilaian kelayakan Geopark Ijen masuk dalam jajaran Unesco Global Geopark. 

Geopark Ijen saat ini dalam proses pengajuan untuk menjadi jaringan dari geopark dunia. 

Baca Juga: Geopark Ijen Menuju Unesco Global Geopark, Tim Asesor akan Asessment ke Banyuwangi

Tiba di Bandara Banyuwangi, dua asesor dari Unesco, Martina Paskova dan Jacob Walloe disambut tarian dengan khas Banyuwangi ‘’Jejer Gandrung’’, sebagai sambutan selamat datang bagi para tamu daerah. 

Terbawa oleh rancakanya gamelan khas Banyuwangi, mereka berdua turut menari mengikuti gerakan para penari Gandrung. Sesekali mereka juga tergelak saat mengikuti gerakannya. 

Setelahnya, mereka juga diajak Bupati Ipuk berkeliling melihat arsitektur Bandara Banyuwangi. Puas berkeliling, tim asesor melontarkan pujiannya terhadap “green airport” pertama di Indonesia itu.

Mereka tampak sangat tertarik saat dijelaskan oleh Bupati Ipuk bahwa bandara Banyuwangi ini menarik perhatian dunia bukan hanya karena desainnya yang mengadopsi bentuk ikat kepala Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi), namun juga bangunannya yang berkonsep hijau dan ramah lingkungan (Green Building).

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Penguatan Lembaga Adat

Meminimalisir penggunaan AC, memanfaatkan udara bebas untuk sirkulasi di dalam bangunan bandara. Selain itu juga menggunakan bahan kayu sebagai material utama bangunannya. 

“Kami langsung terkesan. Bandaranya bagus, konsep ruangannya terbuka sehingga sirkulasi udaranya bagus dan hemat energi. Rasanya nyaman di sini,” kata Martina Paskova. 

Bahkan sebelum sampai di ruangan kedatangan, mereka juga terlihat asyik mengabadikan bandara dari kejauhan. 

Ipuk menjelaskan, pembangunan bandara Banyuwangi adalah salah satu bentuk komitmen pemkab untuk mendukung pengembangan kekayaan arsitektur lokal. Di Banyuwangi, arsitektur adalah bagian penting dari pembangunan.

“Kami tidak ingin bangunan publik tak hanya sekadar sukses secara fungsional, tapi juga estetis dan berkelanjutan,” jelasnya. 

Baca Juga: Bandara Banyuwangi Masuk Kategori Jajaran 20 Arsitektur Terbaik Dunia dalam Ajang AKAA 2022

Saat ini, Bandara Banyuwangi masuk jajaran 20 besar bangunan dengan arsitektur terbaik dalam ajang Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) tahun 2022. Sebuah  penghargaan tertua di bidang arsitektur. 

Karya yang masuk dalam nominasi ini tidak hanya memperlihatkan keunggulan arsitektur bangunan, namun juga merespon aspirasi budaya, mendukung konservasi, dan peningkatan kualitas lingkungan.

Selama lima hari ke depan, dua asesor tersebut akan melakukan penilaian terkait kelengkapan warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya di kawasan Geopark Ijen, baik yang di wilayah Bondowoso maupun yang ada di Banyuwangi. 

Mereka akan melihat kesesuaian yang tertera di dokumen dossier dengan kondisi di lapangan.

Baca Juga: Apresiasi Pemulihan Ekonomi, Menteri Sandi: Banyuwangi Makin ke Sini, Makin Keren

Geopark Ijen sendiri yang berada di wilayah Banyuwangi melingkupi kawasan Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, TN Alas Purwo. 

Selama di Banyuwangi, tim asesor direncanakan akan meninjau langsung kawasan Gunung Ijen yang dikenal dengan blue flamenya. 

Di kawasan sekitar Gunung Ijen, tim juga akan melihat situs budaya di Desa Wisata Adat Kemiren dan Museum Blambangan.

Selain itu, mereka juga direncanakan melihat langsung Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Kawasan ini menyimpan ragam kekayaan geologi dan hayati. 

Selain itu, di kawasan yang juga telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia ini, tim akan berdialog dengan tokoh masyarakat dan meninjau langsung pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar Alas Purwo.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Tags

Terkini

Terpopuler