Usahakan Penurunan Stunting, BKKBN dan Kemenag di Kalimantan Barat Berkomitmen untuk Saling Berkolaborasi

11 Juni 2022, 15:15 WIB
BKKBN dan Kementrian Agama Kemenag Kalimantan Barat bersinergi dan saling berkolaborasi dalam usaha penurunan angka stunting di Kalbar /ANTARA/Ho

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana atau BKKBN berkomitmen akan saling berkolaborasi dengan Kementrian Agama Kalimantan Barat untuk mengusahkan penurunan kuantitas Stunting atau kekerdilan pada tumbuh kembang anak.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kakanwil Kemenag) Kalimantan Barat, Syahrul Yadi setelah menemui audiensi Aulia Arfiansyah Arief, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kalbar, dan pemimpin Tim Satgas Stunting Kalbar Program Menejer Penurunn Stunting Kalbar, Aida Mochtar di dalam ruang kerjanya pada Jumat 10 Juni 2022.

"Tidak hanya itu, kami juga akan bersama-sama mengetuk jendela institusi lain, diantaranya kesehatan dan ikut serta berkolaborasi dan berkomitmen menurunkan angka stunting di Kalbar," tambah Syahrul seperti dikutip antaranews.com pada Sabtu 11 Juni 2022.

Baca Juga: Angka Stunting di Kecamatan Singojuruh Banyuwangi Turun Dibanding Tahun Sebelumnya

Terkait masalah Stunting, program yang akan dijalankan di semua segmen Kemenag Kalimantan Barat dalam waktu dekat ini seperti penyuluhan agama yang materi-materinya tentang sosialisasi terkait Stunting.

 Akan tetapi, kata Stunting akan akan digantikan dengan bahasa lain supaya lebih diterima masyarakat dan membentu keluarga yang ideal.

"Karena dengan keluarga ideal yaitu dari sisi fisik biologis di anggota keluarga itu tidak memalukan atau kekurangan. Dan saya sendiri dalam waktu dekat akan membuat YouTube pribadi tentang Stunting.

Kami berharap dengan sinergi kerjasama ini, angka penurunan stunting di Kalbar mencapai target yang telah ditentukan pemerintah, yaitu 14 persen di tahun 2024. Saat ini Kalbar mencapai angka 29,9 persen di saaat angka Stunting di tingkat nasioanal menembus angka 25 persen," ungkapnya lebih lanjut.

Baca Juga: Deteksi Dini Stunting, Banyuwangi Optimalkan Peran Ribuan Kader dan Tim Pendamping Keluarga

Koordinator KSPK BKKBN Kalbar Aulia Arfiansyah Arief, jyga menambahkan bahwa penanganan Stunting tidak bisa dilakukan sendiri sendiri, harus melibatkan semua pihak, termasuk Kemenag.

“Banyak yang bisa kami lakukan bersama, seperti saat penyuluhan agama, Kemanag juga bisa menyisipkan sosialilasi terkait stunting dengan membentuk keluarga yang ideal seperti yang telah dijelaskan Kakanwil Kemanag Kalbar tadi.

Selain itu, dalam mempersiapkan calon penganting melalui Kantor Urusan Agama (KUA) untuk dapat bersinergi dalam mempersiapkan calon penganting yang sehat sehingga tercipta keluarga yang ideal dan terhindar dari Stunting,” kata Aulia.

Baca Juga: Keroyokan Turunkan Stunting, Banyuwangi Gunakan Srategi Seperti Penurunan Kemiskinan

Pada kesempatan yang sama, Aida Mochtar juga menambahkan bahwa tujuan audiensi tersebut untuk saling menguatkan program dan kegiatan yang ada dalam Kemenag untuk mempercepat prevalensi di Kalimantan Barat.

“Alhamdulillah hal ini mendapat tanggapan positif dan bahkan kami mendapatkan informasi yang kami nilai cukup bermanfaat terkait upaya-upaya penurunan stunting melalui peran Kemanag.

Kami juga bersukur, Kemanag Kalbar menyatakan komitmennya melalui program-programnya yang bisa disinergikan dalam upaya kita menurunkan angka stunting di Kalbar,” pungkas Aida.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: ANTARA Kalimantan Barat

Tags

Terkini

Terpopuler