RINGTIMES BANYUWANGI - Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Bio Mandiri Lestari di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi patut diapresiasi.
Selain menjadi desa panutan pengelolaan sampah, juga berhasil membuat wilayahnya terbebas dari banjir.
Menurut manager TPS3R Bio Mandiri Lestari, Nungky Rosalina mengatakan bahwa TPS3R mulai dikembangkan sejak 2018.
Baca Juga: Peringati Hari Mangrove Sedunia, Banyuwangi Tanam 5000 Mangrove
"Saat itu, pengolahan sampah masih dilakukan secara manual tanpa mesin dan hanya memiliki 15 orang karyawan," kata Kiky, panggilan akrabnya, kepada pewarta Ringtimes Banyuwangi pada Selasa, 26 Juli 2022.
Kemudian berlanjut di tahun 2019, TPS3R mulai mendapat perhatian dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dinamakan Project STOP.
Ada berbagai pendampingan mulai dari pengolahan sampah hingga pemberian fasilitas, salah satunya armada tosa.
Baca Juga: Hasil Gotong Royong, Rumah Bersalin di Desa Paling Ujung Banyuwangi Akhirnya Beroperasi
Lanjutnya, pengambilan sampah dari rumah tangga dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu.
"Kalo sampah masuk di hari biasa bisa mencapai 10 hingga 12 ton," kata Kiky
Pengolahan sampah dipilah secara langsung baik organik maupun non organik.
Sampah organik biasanya diolah menjadi pupuk organik dan ulat maggot. Sedangkan non organik dipilah berdasarkan jenisnya seperti botol, kresek, dan plastik.
Jika dilihat dari hasil, produksi anorganik perharinya bisa menjual sampah sebanyak 700kg.
Baca Juga: Pegiat Seni di Muncar Banyuwangi Mulai Eksis Kembali Pascapandemi
Semangat dan kerja keras yang dilakukan mendapat respons positif.
"Alhamdulilah kalau kresek, kami sudah ekspor ke Austria," kata Kiky.
Selain ke Austria, pihaknya juga sudah memasok botol plastik PET ke anak cabang perusahaan Tridi Oasis yang berada di Tangerang, Banten.
Dengan program yang dikelola bersama Systemiq ini, Kiky berharap masyarakat makin menyadari pentingnya pengelolaan sampah.***