Banyuwangi Heboh, Dua Kasus Gantung Diri Dalam Satu Hari

21 Februari 2023, 17:20 WIB
Ilustrasi tali yang digunakan untuk gantung diri /pexels.com/

RINGTIMES BANYUWANGI- Warga Banyuwangi heboh setelah menyebarnya berita dua kejadian bunuh diri yang terjadi dalam satu hari pada Senin, 20 Februari 2023.

Kasus pertama terjadi di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, adalah AP, pria 33 tahun, berprofesi sebagai petugas SPBU yang ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di dapur rumahnya.

Mirisnya, orang yang pertama kali menemukannya adalah ibunya sendiri yang baru saja sampai ke rumah pada pukul 12.00 WIB setelah menghadiri acara hajatan.

Ibu korban yang shock seketika histeris dan membuat warga berdatangan. Warga kemudian melakukan pertolongan dengan menurunkan mayat yang gantung diri menggunakan tali tampar plastik untuk selanjutnya melapor ke pihak Polsek Gambiran.

Baca Juga: Pembangunan InfrastrukturJadi Prioritas, Salah Satunya Jalan Cemetuk Cluring Banyuwangi Diaspal Tahun Ini

Sementara itu, warga Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi juga heboh setelah ditemukannya mayat diduga gantung diri berjenis kelamin pria di pemakaman umum desa setempat pada Senin, 20 Februari 2023 sekitar pukul 17.45 WIB.

Korban adalah RW (47) warga Dusun Kebondalem, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo yang ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia yang kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi.

Menanggapi laporan warga, petugas Polsek Bangorejo bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Bangorejo segera menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan peristiwa yang terjadi.

“Korban ditemukan tewas dalam posisi duduk di makam dan di lehernya ada ciri umum gantung diri,” ungkap Kapolsek Bangorejo AKP Sutarkam.

Baca Juga: Lagi, Jalan Berlubang di Banyuwangi Makan Korban

Dua kesamaan dari kasus tersebut adalah para korban diduga meninggal akibat gantung diri, karena saat diperiksa, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Melainkan ciri umum gantung diri, diantaranya terdapat luka jeratan di bagian leher korban, kemudian lidah dalam keadaan menjulur serta tergigit oleh gigi korban, dan keluarnya cairan dari alat kelamin korban.

Menerima hasil pemeriksaan tersebut, keluarga para korban kemudian langsung menyiapkan prosesi pemakaman karena telah menolak proses autopsi dengan menanda tangani surat pernyataan.

Mengenai motif para korban mengakhiri hidupnya, pihak kepolisian Gambiran maupun Bangorejo sama-sama belum dapat memberikan keterangan karena masih melakukan penyelidikan.***

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler