Simak Imbauan P4MI Banyuwangi Sebelum Kerja ke Luar Negeri

24 Juni 2023, 13:44 WIB
Ilustrasi pengiriman TKI ilegal. /Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI- Kasus perdagangan orang lintas negara masih marak terjadi, seperti yang pernah jadi sorotan saat puluhan pekerja migran Indonesia di Kamboja menghebohkan media sosial kala meminta tolong untuk dipulangkan. 

Banyak dari mereka merasa ditipu karena kenyataan yang dijalani tak seindah janji-janji manis yang diucapkan oleh pihak yang memberangkatkan. 

Menghindari hal tersebut, masyarakat sebaiknya mencari tahu lebih banyak tentang pekerjaan yang akan dilakoni dan siapa yang memberangkatkan.

Seperti yang diungkapkan Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Fery Maryanto. 

"Jika ada yang menawari pekerjaan apapun bekerja ke luar negeri, tolong dicari tahu dulu pekerjaannya, terus siapa yang berangkatkan, minimal ke kepala desa," imbaunya. 

Baca Juga: Mepe Kasur, Tradisi Unik Suku Osing Banyuwangi Jelang Idul Adha

Fery menerangkan, mencari tahu tentang Perseroan Terbatas (PT) yang akan memberangkatkan dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor P4MI, Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), atau minimal ke kepala desa setempat karena jaringan P4MI disebutnya hingga ke kepala desa. 

"Biar lebih jelas semuanya dan di situ pasti kita arahkan ke yang (pekerjaan) resmi," katanya. 

Selain itu, jika calon migran datang langsung ke kantor P4MI juga akan diberikan sosialisasi migrasi yang aman tentang tata cara ke luar negeri serta mendapat peluang tawaran kerja ke luar negeri. 

"Banyak peluang sebetulnya. Banyak lowongan yang bisa diakses dan bisa dipelajari dulu. Kalau yang berminat silakan kita selalu aktif di media sosial," ujarnya. 

Dengan mempelajari lowongan yang tersedia, masyarakat juga tahu persyaratan apa saja yang dibutuhkan karena permintaan setiap negara biasanya berbeda-beda. 

Baca Juga: Banyuwangi Livestock Contest, Pamerkan Ratusan Ternak Unggulan

Jerman dan Jepang misalnya, lebih banyak merekrut perawat, sementara negara lain dapat fleksibel sesuai permintaan dari calon majikan. 

Fery mengingatkan, bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi juga harus siap dengan persyaratan yang harus dipenuhi. 

"Tidak sesimpel itu (langsung kerja). Sudah diatur oleh undang undang, terutama tentang persyaratan usia, kompetensi kerja serta sertifikat," terangnya. 

Calon pekerja yang terkendala bahasa, akan diarahkan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) terdekat untuk mendapatkan pelatihan secara gratis.

"Di kantor kami tertinggi masih Taiwan dan Hongkong. Taiwan itu yang paling banyak," ungkapnya ketika ditanya mengenai negara tujuan yang paling banyak diserbu calon pekerja migran.***

Editor: Dian Effendi

Terkini

Terpopuler