Temuan Terkait Pemilu 2024, Begini Cara Melaporkan

8 Januari 2024, 22:00 WIB
Temuan Terkait Pemilu 2024, Begini Cara Melaporkan /

RINGTIMES BANYUWANGI- Sejumlah aktivis dan akademisi meluncurkan situs JagaPemilu.com untuk memantau pelanggaran yang terjadi selama proses Pemilu 2024.

Situs tersebut nantinya akan menampung berbagai macam laporan di lapangan mengenai pelanggaran selama Pemilu 2024.

Berikut adalah beberapa inisiator yang mendirikan JagaPemilu.com. Komisioner KPK periode 2003-2007 Erry Riyana Hardjapamekas Komisioner Komnas HAM periode 2017-2022 Amiruddin Ketua Dewan Pembina YLKI Ririn Sefsani Dosen Sosiologi UI Meuthia Ganie-Rochman.

Baca Juga: 6 Arti Mimpi Tentang Semut, Salah Satunya Melihat Banyak Semut di Rumah

Salah satu pemrakarsa Jaga Pemilu, Luky Djani, mengatakan, situs tersebut diharapkan membuat setiap warga berpartisipasi aktif menjaga jalannya Pemilu 2024 agar tidak diwarnai kecurangan.

Warga dapat berpartisipasi melaporkan adanya kecurangan melalui situs Jaga Pemilu. "Kami membuat website ini agar semua orang bisa memberikan laporan, baik kecurangan, pelanggaran, yang dilakukan oleh siapa pun. Penyelenggara pemilu, peserta pemilu, atau aparatur negara," ujar pria yang pernah aktif di ICW ini dalam konferensi pers, Jumat, 5 Januari 2024.

Menurutnya, ada 2 cara untuk bisa masuk ke situs Jaga Pemilu yakni melalui akun Google atau melalui akun email. Seseorang yang mendaftar melalui kedua akun tersebut, nantinya akan mendapatkan password sebagai kunci untuk masuk ke situs Jaga Pemilu.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Memakai Sarung dan Melihat Orang Lain Mekai Sarung, Pertanda Baik

"Jadi, ini sebagai bentuk pengamanan. Kami tidak ingin orang-orang yang tidak terdeteksi, anonymous, tidak terdata, itu bisa melaporkan.

Jadi, ini langkah pertama untuk mencegah orang melaporkan hoaks," katanya. Mekanisme pelaporan Untuk mekanisme pelaporan dalam situs Jaga Pemilu, ada beberapa informasi yang harus diinput yakni tempat kejadian dugaan kecurangan, tanggal kejadian, dan waktu kejadian. Dalam situs juga terdapat mekanisme untuk mengunggah foto atau video.

Luky mengharapkan para pelapor bisa menginput informasi tersebut secara detail. "Pada saat laporan itu diinput, nanti akan ada tim yang mengelolanya," katanya. Ia menambahkan, laman pelaporan juga memiliki opsi terkait penampilan identitas pelapor.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Tentang Topi, Menurut Primbon Jawa Secara Garis Besar Pertanda Baik

Para pelapor yang tidak ingin identitasnya diungkap ke publik, bisa melakukannya melalui opsi yang ada dalam platform.

"Data-data pribadi yang dimasukan di dalam situs akan aman. Hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu di Jaga Pemilu.

Kemudian, laporannya juga aman. Kalau laporannya sudah masuk ke database kami, akan terkunci dan tidak bisa diotak-atik," tuturnya.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Yang Berkaitan Dengan Topi, Salah Satunya Akan Ada Ucapan Yang Kurang Baik Untuk Kamu

Tim Jaga Pemilu juga, menurutnya, sudah memiliki tim monitoring yang akan melakukan pengecekan laporan.

"Memeriksa bahwa laporan yang dimasukan itu benar, sesuai fakta, sesuai kejadiannya," kata dia. Dalam situs tersebut, terdapat mekanisme pelacakan tahapan setiap pelaporan sudah sejauh mana ditangani.

Apabila pelapor sudah memasukan laporannya, maka pelapor bisa melihat tindaklanjutnya. "Pelapor bisa melihat sudah sejauh mana laporannya ditindaklanjuti. Kemudian rekomendasi dari tim Jaga Pemilu juga akan dilihat," tuturnya.

Baca Juga: 6 Arti Mimpi Diberi Sesuatu Oleh Orang Lain, Pertanda Baik Bagi Pria Yang Sudah Menikah

Ia menambahkan, apabila terdapat laporan yang diberikan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau aparat penegak hukum, oleh tim Jaga Pemilu, maka informasi tersebut juga akan diperlihatkan.

"Jadi, ini adalah mekanisme untuk memastikan bahwa kami sendiri bekerja dengan benar, memberlakukan pelaporan dari masyarakat secara baik, dan kita inginkan prosesnya ditindaklanjuti," tuturnya.

Dosen Sosiologi FISIP UI, Meuthia Ganie-Rochman, menilai, inisiatif dari masyarakat sipil, seperti Jaga Pemilu, merupakan bagian yang diperlukan dari ekosistem demokrasi di Indonesia. Terlebih ia melihat bahwa potensi pelanggaran dalam Pemilu 2024 sangat besar.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Rambut Panjang, Diantaranya mimpi mempunyai rambut yang lurus dan panjang

"Bagaimana kita memanfaatkan partisipasi masyarakat. Kita tahu partisipasi dengan bersuara di media sosial itu kelihatannya seperti memberi harapan dalam demokrasi karena dia bisa melampaui batas-batas demografi, agama, dan ras," katanya. Meski, penyaluran suara dalam media sosial juga memiliki kelemahannya sendiri, karena sifatnya yang emosional dan lekat dengan sentimen.

"Tidak memberi kesempatan kepada sesuatu yang membawa perubahan. Jadi, demokrasi digital ini perlu suatu ekosistem. Nah, salah satu ekosistem yang diperlukan saat ini adalah mengolah sentimen secara cepat," katanya.

Ia menilai, situs seperti Jaga Pemilu bisa berperan dalam mengolah partisipasi masyarakat tersebut dan memperjuangkannya dalam tingkat sistem agar hak masyarakat diketahui dan dilindungi.***

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler