Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Hubungan China dengan Amerika Serikat (AS) sudah memanas sejak Covid-19 muncul dan tuduhan terhadap Tiongkok yang menjadikan Muslim Uighur sebagai subjek uji coba.
Presiden AS, Joe Biden telah memberikan teguran tegas, namun China menganggap teguran tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.
Permusuhan antara China dan AS telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi perang.
Baca Juga: Militer China Bantu Ciptakan Tikus ‘Manusia’ untuk Menguji Penularan Virus
“Kita harus siap untuk pertarungan sengit antara China dan AS,” tulis Hu Xijin dalam op-ed, surat kabar yang dikelola pemerintahan China.
“Jumlah hulu ledak nuklir China harus mencapai jumlah yang membuat elit AS menggigil (ketakutan) jika mereka menerima gagasan untuk terlibat dalam konfrontasi militer dengan China,” lanjutnya, dikutip dari The Sun, Jumat 4 Juni 2021.
Hu Xijin menyaranka agar China cepat meningkatkan jumlah hulu ledak nuklir, seperti DF-41, rudal balistik antarbenua, dan rudal strategis yang memiliki kemampuan jarak jauh.
Baca Juga: Joe Biden Kirim Mata-mata AS untuk Selidiki Asal-usul Covid-19 di Laboratorium China
Dilansir dari laman Newsweek.com, China dan AS telah berdebat tentang banyak hal, salah satunya pandemi Covid-19.
