Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Seorang miliader sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates meramalkan bahwa dunia akan terbebas dari pandemi Covid-19 pada akhir 2022 mendatang.
Bahkan dalam wawancara dengan media Polandia, Bill Gates menyebut dunia akan kembali normal pada akhir 2022 itu.
Menurut ramalan Bill Gates, hal ini bisa saja terjadi karena vaksin Covid-19.
Baca Juga: Pandemi Bill Gates Bongkar Bisa Saja Terjadi Setiap 20 Tahun, Dunia Harus Bersiap
Vaksin ini merupakan hal utama yang menjadi penolong dan sosialisasi masyarakat dunia dari penyebaran Covid-19.
Vaksin juga menjadi suatu hal yang mampu menyelesaikan dan memutus rantai virus corona yang saat ini berlangsung hampir di seluruh negara dunia.
Tak cukup sampai disitu, vaksin juga disebut-sebut sebagai penyelamat umat manusia dari tragedi luar biasa yang menimpa dunia.
Baca Juga: Bill Gates Sebut Pandemi Berikutnya Bisa 10 Kali Lebih Buruk, Dunia Diminta Bersiap
"Ini adalah tragedi yang luar biasa," kata Bill Gates, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Bill Gates menyatakan bahwa dunia harus kembali normal pada akhir 2022, karena dapat memberikan dampak buruk yang sangat luar biasa jika masih panjang.
"Pada akhir 2022, pada dasarnya kita harus benar-benar kembali normal," imbuhnya.
Baca Juga: Bill Gates Diklaim Sebagai Pencipta Pandemi Covid 19 untuk Mengendalikan Manusia: Gila!
Meski demikian, Bill Gates diketahui telah mengundurkan diri sebagai ketua Microsoft Corp pada 2014 lalu.
Bill bersama Melinda Gates telah berkomitmen setidaknya memberikan dana sebesar 1,75 miliar dollar untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 secara global.
Bantuan tersebut termasuk untuk membuat vaksin dan perawatan potensial di seluruh dunia.
Baca Juga: Bill Gates Ingin Blokir Sinar Matahari dari Bumi, Efektif Redam Pemanasan Global?
Tak tanggung-tanggung, Bill Gates juga berkecimpung memberikan dukungan untuk proyek COVAX bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global dalam menciptakan vaksin dan teknik latihan (GAVI).
Proyek ini bertujuan sebagai rangka untuk mendaftar 2 miliar dosis vaksin yang akan disebarluaskan ke negara-negara yang memiliki penghasilan rendah pada akhir 2021.***
