Taliban Siap Deklarasi Pemerintahan Baru Afghanistan, Upacara Segera Digelar

- 2 September 2021, 14:48 WIB
Taliban menyebut siap deklarasi pemerintahan baru di Afghanistan dan mempersiapkan upacara.
Taliban menyebut siap deklarasi pemerintahan baru di Afghanistan dan mempersiapkan upacara. /Foto: Reuters/ Kantor Berita WANA/

RINGTIMES BANYUWANGI – Taliban yang telah mengambil pemerintahan resmi Afghanistan terlah bersiap mengumumkan deklarasi pemerintahan baru untuk Afghanistan.

Meski tampaknya ekonomi sedang bergejolak parah, namun sikap Taliban yang hendak melakukan deklarasi masih akan terus ditempuh.

Dilansir dari Reuters pada Kamis, 2 September 2021, penguasa Taliban mengungkap siap mendeklarasikan pemerintah baru Afghanistan meski kondisi belum kunjung membaik.

Baca Juga: Taliban Banggakan Jumlah Ton Senjata Pasukan AS Berhasil Berada Ditangannya

Ahmadullah Muttaqi seorang pejabat Taliban menyebut upacara sedang disiapkan di area istana presiden bertempat di Kabul, Afghanistan.

Pengumuman mengenai pemerintah baru sudah semakin dekat dnegan prediksi Haibatullah Akhundzada sebagai pemimpin kekuasaan tertinggi di pemerintahan terbaru Afghanistan dan kemudian dibawahnya akan ada jabatan presiden.

Sontak warga dunia pun menunggu respons kelompok internasional dalam negara-negara di dunia untuk mengambil langkah.

Baca Juga: Video Viral Pria yang Digantung di Helikopter, Diduga Teror dari Taliban

Direktur pelaksana Komisi Eropa untuk Asia Pasirifk, Gunnar Wiegand menyampaikan negara di Uni Eropa tidak akan mengakui Taliban secara resmi hingga berhasil memenuhi syarat.

Salah satu syarat tersebut adalah pembentukan pemerintah yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia hingga akses tak terbatas untuk pekerja bantuan.

“Tidak ada keraguan di antara negara-negara anggota (UE) dan dalam konteks G7, kita perlu terlibat dengan Taliban, kita perlu berkomunikasi dengan Taliban, kita perlu mempengaruhi Taliban, kita perlu memanfaatkan pengaruh yang kita miliki," kata Gunnar.

Baca Juga: Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Lanjut Pendidikan, Kelas Tidak Boleh Campur Pria

Sebelumnya, pemerintahan resmi Afghanistan telah diambil oleh kelompok Taliban yang turut membuat pasukan Amerka Serikat ditarik balik oleh Presiden Joe Biden.

Turut sertanya ISIS K dalam krisis yang dialami di Afghanistan membuat kegaduhan antara kelompok radikal semakin jelas.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x