Menlu Prancis Ungkap Kebohongan Taliban: Mereka Berbohong

- 12 September 2021, 07:27 WIB
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le menyebut Taliban berbohong
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le menyebut Taliban berbohong /Jens Schlueter/Pool via REUTERS/

RINGTIMES BANYUWANGI – Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis mengatakan bahwa Taliban berbohong. Prancis disebut tidak akan memiliki hubungan dengan pemerintahan Taliban yang baru.

“Taliban berbohong dan Prancis tidak akan memiliki hubungan apa pun dengan pemerintahannya yang baru dibentuk,” kata Menlu Jean-Yves Le Drian pada Sabtu malam.

Le Drian menjelaskan bahwa Taliban berbohong soal mengizinkan beberapa orang Afghanistan pergi dengan bebas, dan berbicara tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif.

Baca Juga: China Kembali Menyalahkan AS atas Covid-19 Lewat Kampanye di Media Sosial

“Mereka mengatakan, mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan berbicara tentang pemerintahan yang inklusif fan representatif, tetapi mereka berbohong,” kata Le Drian.

Le Drian menekankan bahwa Prancis akan menolak berhubungan dengan pemerintahan Taliban tersebut.

“Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini,” ujarnya dilansir dari laman reuters pada 12 September 2021.

Baca Juga: AS Disebut Sengaja Provokasi Perselisihan dengan Tiongkok di Laut China Selatan

Selain itu, pihak Prancis menginginkan tindakan dari Taliban dan mereka akan membutuhkan ruang bernapas ekonomi dan hubungan internasional.

Diketahui, Paris telah mengevakuasi sekira 3.000 orang, dan telah mengadakan pembicaraan teknis dengan Taliban untuk keberangkatan tersebut.

Menurut Le Drian, masih ada beberapa warga negara Prancis yang tersisa di Afghanistan.

Baca Juga: Joe Biden dan Xi Jinping Bahas Penyelidikan Asal Usul Covid 19 Lewat Telepon

Selain itu ada ratusan warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis, yang juga tersisa di Afghanistan.

“Masih ada beberapa warga negara Prancis dan beberapa ratus warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang tersisa di Afghanistan,” kata Le Drian pada hari Minggu ketika menuju ibu kota Qatar, Doha.***

Editor: Suci Arin Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x