RINGTIMES BANYUWANGI – Korea Utara (Korut) menuduh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) memiliki kesepakatan bermusuh.
Atas tuduhan tersebut, Korut menyatakan siap menguji coba rudal jarak jauh miliknya mengingat Korut sudah dalam tahap akhir mengembangkan rudal balastik.
Korsel dikabarkan sedang mengembangkan rudal balastik dengan kemampuan hulu ledak 3 ton yang luar biasa besar.
Baca Juga: Sangat Langka, Momen Kim Jong Un Menangis Saat Sampaikan Pidato ke Warga Korut
Korsel berkomitmen mengembangkan rudal yang baru dengan kekuatan penghancur yang lebih tinggi dan signifikan dari sebelumnya.
"Kami akan mengembangkan rudal yang lebih kuat, lebih presisi dengan jangkauan lebih jauh untuk melakukan pencegahan, serta menciptakan keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea," kata Kementerian Pertahanan Korsel.
Mengenai untuk apa rudal terbaru itu diciptakan, dikabarkan jika Korsel akan merancang untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah dan penyimpanan senjata nuklir.
Baca Juga: Militer AS Sebut Uji Coba Rudal Korea Utara Menimbulkan Ancaman bagi Sekitarnya
Rudal juga disebut dibuat untuk menyaingi Korut yang pembuatan rudalnya dipercepat setelah Korsel dan AS sepakat membatalkan pembatasan bilateral mengenai pengembangan rudal di Seoul.
"Menyusul penghentian pembatasan, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serang melawan target utama," katanya.
Dilansir dari Antara pada Senin, 13 September 2021, KCNA melaporkan Korut melakukan uji coba rudal jarak jauh yang terbang 1.500 kilometer.
Baca Juga: Korea Utara Berhasil Uji Coba Rudal Jarak Jauh Terbarunya, Banyak Pihak Khawatir
KCNA menyebut rudal memberi makna strategis untuk mencegah dan menjamin negara yang kuat menahan maneuver musuh.
Seperti diketahui, AS dan Korsel telah lama dituduh Korut menjalankan kebiyakan permusuhan dengan Pyongyang, ibukota Korut.***