Kementerian Agama Masih Menunggu Hasil Sidang Isbat Ramadhan 2022

- 31 Maret 2022, 20:56 WIB
Kementerian Agama masih menunggu hasil sidang isbat sebelum menentukan 1 Ramadhan 1443 H
Kementerian Agama masih menunggu hasil sidang isbat sebelum menentukan 1 Ramadhan 1443 H /PEXELS/@Lucas Pezeta

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebentar lagi memasuki bulan suci, namun Kementerian Agama (Kemenag) masih belum mengumumkan kapan jatuhnya 1 Ramadhan 1443. 

Berbeda dengan Muhamadiyah yang telah mengungkapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 jatuh di hari Sabtu, 2 April 2022. 

Hal tersebut tercantum dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 H.

Baca Juga: Kemenag Itu Hadiah untuk NU, Bukan Umat Islam, Abdillah Toha: Apa Tujuan Gus Yaqut?

Menurut Kemenag mereka belum mengumumkan jatuhnya 1 Ramadhan 1443 karena masih menunggu hasil sidang isbat Ramadhan 2022. 

Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Kemenag Ungkap Potensi Perbedaan Awal Ramadhan 2022 Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Penentuan awal Ramadan 1443 H kita tunggu hasil Sidang Isbat," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib. 

Baca Juga: Kemenag Umumkan Hari Libur Tahun Baru Islam Geser ke 11 Agustus

Adib mengatakan bahwa Sidang Isbar akan dilakukan pada 1 April 2022 dan dihadiri oleh MUI, perwakilan ormas Islam, DPR, sejumlah duta besar negara sahabat, serta kementerian dan lembaga terkait.

"Sidang Isbat selama ini menjadi sarana bertukar pandangan para ulama, cendekiawan, maupun para ahli terkait penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.

Hasil sidang isbat ini akan segera diinformasikan kepada masyarakat agar bisa dijadikan sebagai pedoman," ujarnya.

Baca Juga: Kemenag Ajak Umat Islam Tinjau Kembali Arah Kiblat pada 27 dan 28 Mei 2021, Cek Caranya

Adib melanjutkan, terkait adanya potensi perbedaan awal Ramadhan 2022, hal itu mungkin saja terjadi.

Adib mengatakan, hal itu terjadi karena adanya perbedaan metode penetapan. Ada yang yang menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal, ada yang menggunakan Imkanur-Rukyat.

"Jika pun ada beda awal Ramadhan, sudah semestinya kita mengedepankan sikap saling menghormati agar tidak mengurangi kekhusyukan dalam menjalani ibadah puasa," ujarnya menutup.*** (Boy Darmawan/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah