RINGTIMES BANYUWANGI - Berbeda dengan Jokowi, Nadiem Makarim mengatakan lebih memilih Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua ASEAN ketimbang Bahasa Melayu.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) itu menjelaskan Bahasa Indonesia lebih pantas menjadi bahasa kedua ASEAN, karena mengandung aspek sejarah, hukum, dan linguistik.
Lalu Nadiem Makarim juga turut menjelaskan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur bahasa asing telah dilaksanakan di 438 lembaga.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Datangi Calon Guru Penggerak di Yogyakarta, Bu Nuri: Saya Sudah Curiga
Hal tersebut termasuk di dalam Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, serta pengembangan secara mandiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.
Dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Nadiem Makarim Ngotot Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ASEAN: Sudah Selayaknya pada 4 April 2022.
Selain itu, Bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.
Baca Juga: Tegaskan Alasan Mengapa Siswa Harus Belajar Tatap Muka, Nadiem: Anak Akan Jenuh