Baca Juga: Ancaman Tegas Rusia Terhadap Inggris Jika Terus Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina
Dia menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan sekitar 48 jam setelah pasukan Rusia dikerahkan keluar dari daerah itu.
Selain itu, dia menganalisis sejumlah rekaman yang diunggah oleh sipil Ukraina dan membandingkannya dengan rekaman 'resmi' yang disebar pemerintah.
Video yang diunggah sipil Ukraina, tampak jasad-jasad tersebut masih "segar", seperti baru meninggal.
Baca Juga: Resep Puding Nangka Lezat, Cocok untuk Hidangan Takjil Buka Puasa Sekeluarga
Padahal, jika melihat waktu yang disebut pemerintah Ukraina, pembantaian terjadi sekitar empat hari lalu, seharusnya sudah ada binatang-binatang menyerang luka para korban sebagai 'akses' masuk untuk pembusukan.
"Rekaman dan foto mayat tergeletak di jalan-jalan di Bucha, yang kini diedarkan oleh pers Barat sebagai 'bukti' dari 'kekejaman' Rusia, menunjukkan beberapa mayat yang memiliki perban putih atau tanpa lencana," kata dia.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa semua yang disebut 'bukti kejahatan' di Bucha tidak muncul sampai hari keempat, ketika Dinas Keamanan Ukraina dan perwakilan media Ukraina tiba di kota itu," ucap Kementerian Pertahanan Rusia di pesan Telegram.
Baca Juga: Pasukan Rusia Mundur dari Daerah Chernobyl, Ukraina Kembali Kuasai Situs Nuklir
Selain itu, Kementerian Pertahanan telah menarik perhatian pada fakta bahwa semua tubuh orang-orang yang gambarnya telah diterbitkan oleh pemerintah Ukraina 'tidak kaku' setelah setidaknya empat hari, tidak memiliki noda mayat yang khas, dan luka-lukanya tidak membuat belatung dan lalat 'tertarik'.