Para pekerja tersebut, dibayar dengan upah borongan untuk setiap satuan yang mereka produksi.
Yayuk pun menjelaskan, selama ini ia memasarkan sendiri produknya itu, hingga ke wilayah selatan Kabupaten Banyuwangi Ia memasarkan hingga ke Kecamatan Pesanggaran.
Ia mengeluhkan jika selama pandemi Covid-19 ini pendapatannya menurun.
“Kami merosotnya lagi itu ya pandemi kemarin itu, ndak stabil, penjualannya pun turun 50 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Ipuk Kembali Ingatkan Kecamatan dan Desa di Banyuwangi Fasilitasi Pasar Takjil Ramadan
Yayuk menambahkan, penurunan pendapatan yang ia alami disebabkan karena penjualan dari para pedagang yang menjadi tempat penitipan produk mereka juga sepi pembeli.
Di sisi lain, proses produksi kini dilakukan tidak dalam jumlah banyak. Bahkan, Yayuk menyebut, sejumlah pedagang itu takut jika menampung produknya terlalu banyak pada saat itu.
Karena jika terlalu banyak dan tidak laku, akan merugikan kedua belah pihak.
“Saya takut ngasih banyak-banyak karena mereka utang, saya perputarannya nggak bisa,” pungkasnya.***