Lanjutnya, Zyu berkata bahwa jika semua orang hanya mengakumulasikan kerugiannya, namun ketika mengalami keuntungan tidak pernah berbicara di depan publik.
Sebagai jiwa seorang pedagang, seharusnya mereka sadar atas semua keuntungan yang telah didapatkan sebelumnya, tidak hanya bersedih ketika mengalami kerugian.
Baca Juga: Imbas Kelangkaan Minyak Goreng, Desa Lemahbangdewo Kekurangan Stok
"Namanya pedagang seperti itu, masa hanya untungnya saja yang diperhitungkan, pas semua bahan pokok mengalami lonjakan pada teriak-teriak namun pas untung besar diam saja," tegasnya.
Tambahnya, jika sebagai pemimpin dalam usahanya meratapi semua kenaikan harga, maka apa yang terjadi dengan para karyawannya, apakah harus lebih meratapi?
"Kalo saya ngeluh bagaimana dengan karyawan saya," tegasnya.
Saat ini warung Zyu memiliki sekitar tujuh orang karyawan yang aktif bekerja dan tidak ada satupun yang diberhentikan.
Baca Juga: Truk Tangki Pembawa Minyak Goreng Tumpah, Warga Ramai Membawa Ember Hingga Jerigen
"Saat ini ada tujuh orang yang aktif, lima perempuan dan dua laki-laki," ujarnya.
Meskipun terjadi kenaikan bahan-bahan pokok, itu tidak terlalu berpengaruh dengan keuntungan yang didapatkan.