Komentari Lonjakan Harga Bahan-bahan Pokok, Jawaban Pemilik Warung Umi Zyumairoh Membuat Tercengang

- 7 April 2022, 06:52 WIB
Ilustrasi - Lonjakan harga bahan-bahan pokok tidak menyurutkan semangat Umi Zyumairoh dalam mengembangkan usaha yang telah dirintisnya sejak lama.
Ilustrasi - Lonjakan harga bahan-bahan pokok tidak menyurutkan semangat Umi Zyumairoh dalam mengembangkan usaha yang telah dirintisnya sejak lama. /Pixabay/Tumisu

RINGTIMES BANYUWANGI - Warung Umi Zyumairoh yang terletak di pelabuhan Muncar Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, mematok harga untuk makanan yang dijualnya dengan cukup murah.

Disaat semua bahan pokok mengalami kenaikan, banyak warung dan tempat makan mengalami pengurangan dari berbagai sisi.

Berbeda dengan Warung Zyu yang tetap mempertahankan eksistensinya meskipun dilanda paceklik yang tidak dapat diperkirakan.

Baca Juga: Kemenperin Jamin Distribusi Minyak Goreng di Berbagai Daerah, Semua Industri Wajib Berpartisipasi

Menanggapi kenaikan harga bahan-bahan pokok, Zyu memiliki pendapat yang berbeda dengan banyak orang yang juga memiliki usaha seperti dirinya, tetap bertahan meski banyak halangan yang menghujam.

Sebagai seorang yang biasa berwirausaha, Zyu memaklumi kenaikan berbagai bahan pokok, menurutnya Inflasi merupakan hal lumrah dan biasa terjadi.

"Ya biasa, itu manusiawi kalo semua bahan-bahan naik ya sudahlah," tuturnya saat diwawancarai pewarta Ringtimes Banyuwangi pada Selasa, 5 April 2022.

Baca Juga: Setelah Minyak Goreng Kini Harga Pertamax Juga Ikut Naik, Warganet: Nggak Rp16 Ribu Juga Kali

Banyak sebagian orang mengeluhkan terjadinya hal itu, namun Zyu tetap biasa saja dalam menghadapi lonjakan bahan-bahan pokok, menurutnya mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.

"Kalo saya lihat semua itu grundel tapi kita tetep biasa saja lah," kata dia.

Lanjutnya, Zyu berkata bahwa jika semua orang hanya mengakumulasikan kerugiannya, namun ketika mengalami keuntungan tidak pernah berbicara di depan publik.

Sebagai jiwa seorang pedagang, seharusnya mereka sadar atas semua keuntungan yang telah didapatkan sebelumnya, tidak hanya bersedih ketika mengalami kerugian.

Baca Juga: Imbas Kelangkaan Minyak Goreng, Desa Lemahbangdewo Kekurangan Stok

"Namanya pedagang seperti itu, masa hanya untungnya saja yang diperhitungkan, pas semua bahan pokok mengalami lonjakan pada teriak-teriak namun pas untung besar diam saja," tegasnya.

Tambahnya, jika sebagai pemimpin dalam usahanya meratapi semua kenaikan harga, maka apa yang terjadi dengan para karyawannya, apakah harus lebih meratapi?

"Kalo saya ngeluh bagaimana dengan karyawan saya," tegasnya.

Saat ini warung Zyu memiliki sekitar tujuh orang karyawan yang aktif bekerja dan tidak ada satupun yang diberhentikan.

Baca Juga: Truk Tangki Pembawa Minyak Goreng Tumpah, Warga Ramai Membawa Ember Hingga Jerigen

"Saat ini ada tujuh orang yang aktif, lima perempuan dan dua laki-laki," ujarnya.

Meskipun terjadi kenaikan bahan-bahan pokok, itu tidak terlalu berpengaruh dengan keuntungan yang didapatkan.

"Kalaupun disini harga bahan pokok naik menurut saya ya mas, itu tidak terlalu berpengaruh dengan keuntungan penjualan orang-orang yang terlalu banyak mengeluh, logikanya jika kita menjual kopi seharga lima ribu dengan biaya belanja cuman Rp450 per sachet disini bisa dijual sampai lima ribu kan sudah banyak itu untungnya," pungkasnya.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x