Namun, dirinya memang merupakan kutu buku dan mengatakan buku dapat mengantarkan dirinya kapanpun dapat belajar sendiri.
Buku-buku yang ia sukai berupa aliran sejarah dan musik.
“Saya selalu menyukai buku-buku sejarah. Karena saya pernah mengalami sebagian besar sejarah yang tertulis dalam buku, jadi saya dapat menganalisis atas konsekuensi dari perang dunia pertama dan perang dunia kedua,” lanjutnya.
Baca Juga: Inilah Kisah Seorang Anak yang Enggan Merawat Ibunya
Dalam syaratnya untuk dapat melanjutkan pendidikan menengah yang lebih tinggi, Murgia harus menghadapi beberapa ujian yang meliputi tes literasi dan matematika. Murgia akan mengejar upaya pertamanya pada bulan Juni mendatang.
Menurut Marina Pilia, seorang guru sastra dimana Murgia belajar, ia menggambarkan Murgia sebagai murid yang sangat semangat dan partisipatif.
“Meskipun Murgia memiliki sedikit kesulitan pendengaran akibat kecelakaan jatuh yang pernah ia alami, dia tetap aktif berpartisipasi di kelas, terutama pelajaran sejarah.” Tandas Pilia.
Sekolah tersebut memang melayani pembelajaran terbuka baik untuk orang dewasa maupun yang masih berusia 16-20 tahun.
Baca Juga: Inilah Kisah Gadis Cilik yang Tengah Berjuang Lawan Penyakit Langka Kawasaki
Alasan Sekolah Mengadakan Kelas untuk Senior